IHSG Sesi I Rontok ke Level 7.000 tapi 3 Saham Ini Berhasil Naik
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jakarta, VIVA –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperpanjang tren koreksi pada akhir sesi pertama perdagangan Kamis, 19 Juni 2025. IHSG melemah tajam sebesar 1,40 persen atau 99,97 poin yang menyebabkan mendarat di level 7.007,81.
Mengacu data Phintraco Sekuritas, IHSG bergerak di kisaran area 6.991-7.116. Dengan membukukan nilai transaksi mencapai Rp 7,48 triliun.
Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal terdapat pelebaran negative slope pada MACD. Sementara itu, Stochastic RSI berada pada oversold area.Â
"Jika IHSG mampu bertahan diatas level psikologis 7000, maka kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.000-7.050 pada perdagangan sesi kedua," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis, 19 Juni 2025.
Papan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Seluruh sektor saham kompak mencatat koreksi. Terdapat tiga sektoral dengan kemerosotan tertinggi adalah sektor transportasi anjlok 3,10 persen, sektor material dasar amblas 2,47 persen dan sektor properti tergerus 1,95 persen.
Phintraco Sekuritas melaporkan tiga emiten saham berhasil mencetak lonjakan tertinggi saat IHSG bergerak turun. Saham-saham yang mencatat lompatan harga tertinggi alias top gainers di antaranya:
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
Saham AMMN menguat 1,60 persen atau 125 poin sehingga menembus area 7.925.
PT Indosat Tbk (ISAT)
Saham ISAT meningkat 0,96 persen atau 20 poin  menjadi 2.110.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Saham INDF turut mencatat kenaikan sebesar 0,31 persen atau 25 poin ke level 8.150.Â