2 Penerbangan Haji Saudia Airlines Diteror Bom, Kemenhub Pastikan Hoaks

Maskapai Saudia Airlines melayani penerbangan haji 2024
Sumber :
  • Dok Kemenhub

Jakarta, VIVA – Kementerian Perhubungan menegaskan bahwa ancaman teror bom terhadap penerbangan haji yaitu dua pesawat Saudia Airlines SV 5276 dan SV 5688 yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara pada bulan Juni ini merupakan hoaks.

Pengakuan Mengejutkan Pria Paruh Baya Kenapa Nekat Lecehkan Penumpang Citilink

Adapun teror terbaru diterima Saudia Airlines SV 5688 yang mendapat ancaman bom pada hari Sabtu ini, 21 Juni 2025.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh pihak terkait.

Merasa Dirinya Cewek Sebelum Hijrah, Ivan Gunawan: Gue Sama Ayu Ting Ting Gak Perlu Salat Jumat

Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali,” ujar Lukman dalam keterangannya, Sabtu, 21 Juni 2025.

Lebih lanjut, Lukman menyampaikan bahwa kedua penerbangan itu telah ditangani sesuai dengan protokol kontinjensi yang berlaku.

Daftar 10 Penerbangan Murah Terbaik Dunia 2025, AirAsia Juaranya

Pesawat Saudi Arabian atau Saudia Airlines.

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

Kedua pesawat yang menerima ancaman teror bom itu setelah dilakukan penilaian menyeluruh usai mendarat di Kualanamu, ancaman yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas terkait.

“Sebagai langkah antisipasi menghadapi insiden yang serupa, kami telah melakukan koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom,” ucap Lukman.

“Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan,” jelas Lukman.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan memastikan keselamatan dan keamanan terhadap 376 penumpang di pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SVA-5688. Pesawat yang membawa 376 jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya itu dapat ancaman teror bom.

Imbas ancaman teror, pesawat SVA-5688 itu terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi tadi. Pesawat SVA-5688 itu memiliki rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.

Menerima informasi adanya ancaman bom, pilot Saudia SV 5688 pun mengalihkan rute penerbangan ke Bandar Udara Kualanamu di Sumut. Pilot pun melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan awal.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa menjelaskan penanganan darurat atau emergency treatment dilakukan usai mendarat darurat.

ilustrasi Pesawat Saudia Airlines.

Photo :
  • www.saudia.com

“Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” kata Asri dalam keterangannya, Sabtu, 21 Juni 2025.

Pun, pada pukul 12.55 WIB dilakukan pemeriksaan terhadap kru dan penumpang yang dinyatakan selesai. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan pesawat oleh tim Gegana POLRI, tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

“Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” kata Asri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya