Megawati Pusing Ikuti Isu BBM

Megawati Nyontreng
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengakui bahwa masalah Bahan Bakar Minyak atau BBM cukup menguras tenaga dan pikiran. Pemerintah rencanana akan membatasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada April mendatang.

"Saya sampai pusing mengikutinya," kata Megawati Soekarnoputri di kantor pusat PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 10 Januari 2012.

Menurut Megawati, dari pengalamannya sebagai Presiden RI, realita kebijakan BBM memang sulit diputuskan. Pada kenyataannya, tidak ada jalan lain yang terbaik untuk mencari solusi kebijakan BBM.

PDI Perjuangan tidak tegas menyatakan mendukung atau menolak kebijakan pemerintah yang akan membatasi pemakaian BBM untuk kendaraan pribadi pada April nanti. "Tapi PDIP memang menolak kenaikan BBM," kata Megawati. "Realita memang lain dengan kenyataan lain. Ke depan musti lihat masalah internasional."

Mulai April mendatang, pemerintah berencana untuk menerapkan program pembatasan BBM untuk wilayah Jawa dan Bali terlebih dahulu. Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo, sosialisasi program akan dimulai pada pekan depan.

Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik. "Sosialisasi melalui media sangat powerful," ujarnya saat ditemui di Warung Daun, Jakarta, Sabtu lalu.

Masyarakat diminta untuk mendukung program pembatasan ini. Sebab, hasil minyak bumi Indonesia menjadi tidak produktif karena program subsidi itu. "Uang Rp200 triliun tidak sampai ke masyarakat, cuma habis untuk subsidi. Padahal penghasilan minyak kita Rp300 triliun," tuturnya. (adi)

Oxford United Banjir Pujian Usai Dapatkan Tiket Promosi ke Divisi Championship
Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

World Water Forum ke-10 Tingkatkan Okupansi Perhotelan di Bali Sampai 100 Persen

Hotel-hotel di kawasan Nusa Dua Bali, tempat konferensi berlangsung tingkat okupansinya menyentuh 100 persen. Tetapi juga berdampak di luar, seperti Jimbaran, Kuta, Sanur

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024