Dolar Naik, Perajin Jaket Kulit Hentikan Produksi

Penjahit di Pasar Baru
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Terus melemahnya terhadap dolar berdampak negatif terhadap perajin jaket kulit di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Saat ini, sejumlah perajin jaket kulit sudah menghentikan produksinya karena sudah tak sanggup lagi membeli bahan baku kimia.

"Bahan baku kimia untuk jaket kulit dijual dengan dolar. Nah kami perajin tak sanggup lagi membelinya lagi. Jadi kami hentikan produksi," ujar salah seorang perajin jaket kulit di sentra Kulit Sukaregang, Garut Jawa Barat, Wahyudin, Selasa, 25 Agustus 2015.

Baca Juga: 
Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil

Imbas penghentian produksi sebagai akibat dari rendahnya , ikut berimbas pada para tenaga kerja. Para perajin akhirnya merumahkan para pekerja mereka.
Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri

"Kami tak sanggup membiayai para pekerja kami. Lagian juga, produksi juga dihentikan," kata Wahyudin menambahkan.
Saran Tanri Abeng untuk Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Saat ini, untuk menutup kebutuhan sehari-hari,  para perajin jaket kulit terpaksa hanya mengandalkan penjualan dari stok jaket kulit lama.

"Mudah-mudahan dolar bisa turun. Pemerintah juga bisa mendengar derita kami. Tidak mungkin kami harus berhenti beroperasi selama-lamanya."


Taufiq Hidayah/Jawa Barat




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya