VIVAnews - Pengusaha kosmetik kenamaan dalam negeri, Martha Tilaar, mengharapkan pemilihan presiden 2009 dapat menjadi momentum untuk mendapatkan pemimpin yang mengerti betul potensi kekayaan alam negaranya dan berpihak pada usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Presiden yang baik adalah presiden yang menghargai dan mengerti kekayaan sumber daya alam untuk bisa menjadi tulang punggung perekonomian," kata Martha di Jakarta, Selasa kemarin, 16 Juni 2009.
Karena itu, Martha meminta asing tidak terlalu jauh menguasai sumber kekayaan negara. "Asing boleh-boleh saja masuk, tapi yang bersifat kemitraan atau joint venture, bukan dominan," ujarnya. Termasuk penggunaan produk-produk impor yang berlebihan.
Menurut Martha, dalam bisnis kosmetik, produk impor masih menguasai pasar dalam negeri. Karena lebih dari 50 persen konsumsi masyarakat Indonesia masih produk impor.
Produk impor yang membanjiri Indonesia karena harga yang terkenal miring, meski kualitas jauh di bawah produk lokal, bahkan terkadang menggunakan bahan-bahan berbahaya. Martha meminta pemerintah bisa lebih koordinatif dan simultan menentukan kebijakan yang berpihak pada produk dalam negeri.
"Selain itu, dari pengusaha lokal sendiri harus bisa meyakinkan konsumen dalam negeri bahwa kualitas produk Indonesia jauh lebih bagus ketimbang produk impor," ujarnya. Salah satu caranya, dia menambahkan, dengan memperbanyak riset dan pengembangan.
"Prinsip perusahaan saya, sejak semula yakin bahwa kalau tidak punya pusat riset dan pengembangan yang canggih maka tidak akan eksis," ujarnya. Riset yang canggih tersebut juga dibarengi dengan penggunaan produk lokal yang berasal dari alam.
Dengan resep itulah, Martha Tilaar mengaku masih terjadi pertumbuhan penjualan sebesar 10 persen. "Kalau mau create emotional brand, gunakan local content, dan berikan pelayanan yang memuaskan, maka akan bisa," kata dia.
Momen Idul Adha, Ashanty Berdoa Bisa Segera Ibadah Haji
Tidak hanya membagikan kenangan, Ashanty juga menulis pesan mendalam dalam caption unggahannya.
