Garap Listrik Sampah, Menteri Denmark Sambangi TPA Semarang
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Pemerintah Denmark menyatakan keseriusannya membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Kota Semarang, Jawa Tengah. Kepastian investasi energi itu ditunjukkan lewat kunjungan Menteri Muda Denmark Bidang Kebijakan Luar Negeri, Lone Dencker Wisborg, di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Semarang.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki, kunjungan Menteri Denmark dan rombongan di TPA Jatibarang untuk memastikan sejauh mana perkembangan pengerjaan proyek energi di kawasan itu.
"Karena progress (perkembangan) pembangunan proyek listrik sampah ini sudah secara bertahap berjalan yang dikerjakan langsung oleh Pemkot Semarang," kata Ulfi di Semarang, Kamis, 15 September 2016.
Dalam kunjugan itu, Menteri Denmark juga ditemani Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge; penasihat senior, Mette Stard Gjerlof; dan konselor pembangunan, Jacob Stensdal Hansen; serta Alexander Skommer Larsen selaku penasihat politik. Ada juga perwakilan Danida Environmental Support Programme Phase 3.
Ulfi menyatakan, proyek pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas metana berasal dari TPA Jatibarang. Pembangkit listrik berdaya 1,3 megawatt itu akan disambungkan ke PLN. Proyek itu akan berlangsung selama 16 tahun mendatang dan memberikan arus pendapatan yang positif.
Pemerintah Kota Semarang telah siap secara keseluruhan untuk menerima proyek itu yang dilakukan secara berjenjang.
“Detail engineering design (DED) akhir tahun ini sudah siap, untuk sapi-sapi yang berada di sana pihak kami telah memindahkan di bawah dekat sungai, dan perda yang mengatur sudah disahkan. Sedangkan tim teknisi akan masuk di TPA Jatibarang akhir bulan ini,” ujar Ulfi.
Kawasan TPA Jatibarang adalah TPA terbesar di Semarang dengan luas 46 hektare. Baru 26 hektare yang digunakan untuk pembuangan sampah dan fasilitas perkantoran. Tiap harinya TPA itu menerima pembuangan sampah sebesar 800 ton sampai 1.000 ton dengan jumlah sortir pengiriman sebanyak 400 truk sampah di 80 persen wilayah Semarang.
Dana hibah
Pemerintah Denmark juga memberikan dana hibah senilai Rp191,4 miliar untuk sejumlah proyek energi di beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Kepastian anggaran itu setelah rombongan Menteri Denmark bertemu langsung Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada Rabu, 14 September 2016.
Denmark juga mendanai proyek di lima daerah lain, meliputi Jepara, Cilacap, Tegal, Klaten dan Kebumen. Fokusnya ialah mewujudkan kemandirian energi melalui model kerja sama antarperusahaan.
Di Kabupaten Jepara, suntikan pendanaan diarahkan ke pembangkit listrik tenaga surya bersistem off-Grid. Proyek itu belangsung di Kepulauan Karimunjawa senilai 9.350.000 krone Denmark. Kabupaten Cilacap mendapatkan hibah 34,800.000 krone Denmark untuk pengolahan sampah di TPA Tritih Lor sebagai bahan bakar.
Kabupaten Tegal mendapatkan hibah 13.500.000 krone Denmark untuk proyek pemindahan 25.000 ton limbah beracun hasil peleburan logam dari Desa Pasarean Kecamatan Adiwern. Terakhir, Kabupaten Klaten mendapatkan 5.300 krone Denmark untuk penanganan limbah cair dan padat dari industri pati onggok di Desa Daleman dan Desa Pucang Miliran, Kecamatan Tulung.
(mus)