Mencukur Bulu Ketiak, Bolehkah dalam Islam?

ilustrasi mencukur bulu ketiak
ilustrasi mencukur bulu ketiak
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Berbicara masalah bulu ketiak, sebagian orang mungkin merasa tidak nyaman memilikinya. Namun sebaliknya ada juga yang senang dan sengaja menumbuhkannya dengan berbagai cara tentunya. Bagi kita umat Islam, untuk masalah sepele ini pun ada pembahasannya.

Dokter Marcelia Yovian, Mualaf Usai Alami Kejadian Mistis di Gunung Kidul

Namun masih banyak dari kita umat Islam yang belum mengerti hukum dan cara mempraktikkannya. Pada kesempatan kali ini kami akan mengulas sedikit tentang hukum mencukur bulu ketiak. Terkait masalah menculur bulu ketiak, kita akan mengutip pendapat dua ulama dari mazhab Syafi’iyah, yakni Imam Al-Ghazali dan Imam An-Nawawi.

Menukil dari kitab Ihya Ulumudin karya Imam Al-Ghazali mengatakan, salah satu yang harus dibersihkan adalah bulu ketiak. Seseorang dianjurkan mencabutnya setiap 40 hari sekali. Anjuran ini berlaku bagi mereka yang terbiasa mencabut bulu ketiak. Lalu bagaimana kalau seseorang memilih jalan pencukuran bulu ketiak?

Bang Tigor Minta Anaknya Pindah Agama Islam, Begini Reaksi Sang Buah Hati

Berikut penjelasan dalam kitab tersebut yang artinya. “Adapun orang yang terbiasa mencukur (bulu ketiak), maka cukup dengan mencukur itu karena pencabutan sejenis penyiksaan dan tindakan menyakitkan. Sedangkan, tujuan dasarnya adalah pembersihan dan untuk mengantisipasi pengendapan kotoran di sela lipatannya.

Tujuan itu dapat tercapai dengan pencukuran, “Sedangkan pendapat Imam Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’ menghikayatkan dari Yunus bin Abdul A’la. Ia bercerita bahwa suatu hari ia menemui Imam As-Syafi’i. Ia menemukan alat cukur di dekat Imam As-Syafi’i yang sedang mencukur bulu ketiaknya. “Aku tahu bahwa sunnahnya adalah mencabut. Tetapi aku tidak kuat menahan sakitnya,” kata Imam As-Syafi’i.

Surati MUI, Panji Gumilang Akhirnya Minta Maaf dan Janji Tak Akan Ajarkan Aliran Sesat
Samuel Shropshire, pendeta asal Amerika Serikat

Pendeta Ini Masuk Islam Karena Perlakuan Muadzin dan Jamaah Masjid di Arab

Pendeta bernama Samuel mengungkap dari kasih sayang yang ditunjukkan orang-orang di masjid Taqwa. Dia mantap untuk menjadi seorang mualaf. 

img_title
VIVA.co.id
24 September 2023
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal Blog yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.