-
VIVA – Menjadi orangtua itu nikmat, tapi tidak mudah ya, Mak. Meskipun kita sudah mempelajari beberapa cara mendidik anak yang baik, tetap saja tak pernah cukup. Sebab kita tidak menjadi orangtua untuk satu dua tahun, melainkan selamanya.
Apalagi di era digital ini, yang mana teknologi bergerak seperti berlari. Kalau tak mampu mengimbanginya, kita bisa tertinggal atau terjebak, sementara waktu dan kehidupan terus berjalan, tidak menunggu kita. Era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital (kemdikbud). Sebagai orangtua, kita tentu tak ingin anak-anak menjadi korban informasi yang keliru.
Peran Orangtua terhadap Perkembangan Anak
Ada empat hal yang memengaruhi perkembangan anak; gen, pola asuh, lingkungan, dan asupan gizi. Memastikan keempatnya baik adalah hal utama yang dapat diupayakan orang tua untuk mendapatkan generasi yang berkualitas.
Gen
Faktor keturunan memang bukan hal yang bisa kita ubah. Sudah ditentukan bahkan sebelum seorang manusia diciptakan. Tapi Mamak sebagai perempuan, misalnya, bisa mengupayakan “bibit” yang baik untuk keturunan Mamak dengan memilih pasangan yang baik.
Pasangan yang baik, bukan yang sempurna ya, Mak! Minimal yang punya cita-cita sama dengan Mamak. Sepemikiran terhadap tumbuh kembang anak. Bukan yang menikah sekadar kebutuhan biologis dan sosial.
Pola Asuh
Dari mana anak mendapatkan pola asuh pertama? Tentu dari orang tua. Entah itu orang tua kandung ataupun yang mengadopsi mereka sejak dilahirkan. Atau jika anak tidak dibesarkan oleh pasangan suami-istri, maka orang dewasa di sekitar merekalah orang tua itu. Figur ayah dan ibu sangat dibutuhkan anak-anak. Kedua sosok ini, yang diperankan oleh siapa pun, akan jadi model bagi anak.