- AP Photo/Achmad Ibrahim
VIVAnews - Striker kesebelasan tim nasional Indonesia, Irfan Bachdim, sudah memutuskan untuk tetap berada di klub Persema Malang yang sudah menyatakan diri gabung ke dalam Liga Primer Indonesia (LPI). Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng berharap Bachdim tidak dicoret.
"Tidak boleh lantas dia tidak dipilih karena partai politik, kesukuan, agama atau asal klub," kata Andi Mallarangeng usai rapat dengan jajaran Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Selasa 4 Januari 2011.
Menurut Andi, pada prinsipnya semua putra dan putri terbaik bangsa berhak untuk masuk dan turut seleksi dalam timnas. Semua anak bangsa berhak mewakili timnas 'Merah Putih.'
Kondisi ini tercipta setelah Persema mengundurkan diri dari kompetisi sah yang diakui PSSI, Indonesia Super League (ISL), dan bergabung dengan LPI.
PSSI sendiri sudah menegaskan kalau LPI adalah kompetisi ilegal. Pemain klub yang berlaga di LPI dengan demikian dianggap ilegal dan terancam dicoret dari timnas.
"Yang perlu dicatat, tidak perlu ada diskriminasi," jelas mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Andi pun punya catatan sendiri bagi pemain Indonesia berdarah Belanda itu. "Irfan memiliki kemampuan. Dan dia berhak masuk timnas," jamin Andi.
Sementara Direktur Teknik PSSI Sutan Harhara berpendapat, jika Irfan Bachdim dicoret dari seleksi tim nasional Indonesia bukanlah suatu kehilangan yang besar.
Sutan menilai peristiwa ini bukanlah suatu yang harus dikhawatirkan, pasalnya mantan pelatih PSMS Medan ini menegaskan teknik Irfan tidak terlalu istimewa. "Kalau hal itu terjadi (Irfan tak bisa membela Timnas), saya pikir Timnas tidak ada masalah. Secara selebritas, Irfan memang menjual, tapi dari sisi teknik dia tidak lebih baik dari pemain Indonesia lainnya," ujar Sutan. (sj)
Jangan Ragukan Nasionalisme Pemain Naturalisasi Indonesia
Pemain naturalisasi Indonesia disebut oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah menunjukkan sikap yang luar biasa ketika mengenakan jersey Timnas Indonesia.
