Menanti Ketua Umum Baru PSSI

Ketua KN Agum Gumelar bersama pemuka agama di Solo
Sumber :
  • Fajar Sodiq | Solo

VIVAnews - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI siap digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 Juli 2011. Sebanyak 101 pemilik suara akan memilih ketua PSSI periode 2011-2015 yang diikuti oleh 18 calon.

Sebagai penyelenggara kongres, seluruh anggota Komite Normalisasi (KN), termasuk Ketua Agum Gumelar telah berkantor di Solo sejak Rabu, 6 Juli. Sedangkan, sejak Jumat 8 Juli, para peserta kongres dan suporter dari berbagai daerah juga sudah membanjiri Solo.

Tim pemantau dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) juga telah berada di Solo. Alexander Soosay G Susiappan dan James Christopher Johnson dari AFC telah tiba sejak Jumat pagi. Sedangkan, perwakilan dari FIFA, Jeysing Muthiah dan Primo Carvaro tiba pada sore harinya.

Pendaftaran peserta KLB PSSI pun sudah dibuka sejak Jumat pagi. Para pemilik suara kongres sudah mengantre di depan pintu lobi The Sunan Hotel Solo untuk mendaftarkan diri.

Ritual Doa
Sejumlah prosesi digelar, baik oleh Pemerintah Kota Solo maupun KN sebagai penyelenggara kongres. Pada Kamis 7 Juli, Agum Gumelar beserta tokoh lintas agama dan ratusan warga Solo menggelar ritual doa bersama dengan tajuk 'Solo Berdoa Untuk PSSI' di Plaza Sriwedari, Solo. Tari 'Bedoyo Tolak Bala' menjadi pembuka acara tersebut.

Para pemuka agama secara bergiliran membacakan do'a. Sembilan perempuan berpakaian serba putih lengkap dengan sesaji, secara khusyu' mengikuti prosesi itu. Semua ini, ditujukan demi kesuskesan dan kelancaran penyelenggaraan kongres.

Dalam sambutanya, Agum berharap dengan doa bersama tersebut, Kongres PSSI bisa menghasilkan putusan terbaik. "Solo mempunyai sejarah dengan kelahiran PSSI. Karena pertama kali kongres digelar di Solo. PON pertama juga di Solo," kata Agum.

"Dengan sejarah itu, saya mempunyai tekad Kongres PSSI di Solo akan berhasil dan sukses. Tidak seperti kongres di Jakarta yang deadlock."

Putri Solo Dikerahkan
Pemerintah Solo juga akan mengerahkan putri Solo untuk mendampingi peserta dalam kongres. Masing-masing peserta akan diapit oleh dua putri Solo.

"Nanti setiap peserta akan didampingi oleh dua Putri Solo. Satu di samping kiri dan satunya lagi di samping kanan peserta," kata Wali Kota Solo, Joko Widodo kepada VIVAnews.com, Rabu 6 Juli.

Pengerahan putri Solo itu bukannya tanpa maksud. Pemerintah Solo dan panitia penyelenggra kongres berkaca pada kongres Jakarta pada akhir Mei 2011. Saat itu, kongres PSSI berantakan gara-gara ulah sebagian peserta yang memancing kericuhan. Kali ini, putri-putri Solo yang dikenal dengan kelemahlembutananya disiapkan untuk meredam luapan emosi yang mungkin muncul dari para peserta kongres.

"Nah, nanti semisal, ada gelagat emosional dari peserta kongres menjadi tugas dari putri Solo meredam emosi." kata pria yang akrap disapa Jokowi ini.

Budaya Batik
Pemerintah kota Solo menggunakan pendekatan budaya untuk menyukseskan gelaran kongres luar biasa PSSI ini. Selain putri Solo, seragam batik juga disiapkan untuk peserta kongres. Harapannya, batik memunculkan ide-ide berbudaya sepanjang kongres.

Bahkan, aparat pengamanan internal kongres yang berjumlah sekitar 1.400 personil juga akan mengenakan batik.  Dipimpin oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo aparat gabungan TNI dan Polri ini telah menggelar apel kesiapan di halaman The Sunan Hotel pada hari Jumat ini.

Penggunaan batik dalam kongres ini memberi berkah tersendiri bagi perajin Kampung Batik Laweyan, Solo. Selain banjir order, para perajin batik ini juga mengaku terinspirasi dengan kongres PSSI untuk karya-karyanya.

“Saya juga membuat baju batik bermotif bola, tapi pesanan dari panitia Kongres PSSI. Kalau yang sprei dan taplak meja ada motif bola dan logo PSSI,” kata pengusaha batik Merak Manis, Bambang Slameto.

Taplak meja ‘PSSI’ dibanderol dengan harga Rp15.000 hingga Rp20.000 per potong. Sedangkan sprei ‘PSSI’ dilempar ke pasar dengan harga Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.

“Jika sprei dan taplak meja ‘PSSI’ selama Kongres ini tidak laku, ya tetap akan saya jual karena ke depannya pasti ada yang mencari,” kata Bambang.

Bambang pun mengaku siap menambah stok sprei dan taplak meja tersebut jika nantinya banyak yang menjadikannya sebagai oleh-oleh atau suvenir. "Berapa pun jumlah permintaannya, saya siap memproduksi. Ini kan untuk kenang-kenangan Kongres PSSI di Solo," kata dia.

Suporter Bersatu
Faktor suporter memegang peranan penting dalam sepak bola. Tak hanya mendukung tim kesayangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Para suporter ini juga sangat penting untuk menyukseskan jalannya kongres. Dukungan mereka, tak bisa diabaikan begitu saja.

Sejak Jumat, para suporter dari berbagai daerah telah membanjiri Kota Solo. Bahkan, dua kekuatan besar suporter asal Jawa Timur, Aremania asal Malang dan Bonek asal Surabaya telah berdatangan sejak Kamis. Jumlah para suporter yang hadir di Solo ini diperkirakan mencapai ribuan orang.

Pasoepati, kelompok suporter asal Solo rupanya telah mengondisikan para suporter dari berbagai daerah ini. Sebagai tuan rumah, Pasoepati tak ingin citranya buruk karena ulah anarkis yang mungkin muncul.

Pasoepati bergerak cepat melakukan konsolidasi dengan perwakilan suporter. Mereka, juga melakukan koordinasi dengan aparat keamanan.

"Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, semalam para perwakilan suporter sudah berkoordinasi dengan Polresta Surakarta," kata Presiden Pasoepati, Bimo Putranto kepada VIVAnews.com, Jumat, 9 Juli 2011.

Sebelumnya Pasoepati juga melakukan kirab kampanye keliling kota dengan menggunakan bus tingkat, Werkudara. Salah satu pendiri Pasoepati Solo, Mayor Haristanto mengatakan Kongres PSSI di Solo diharapkan bisa berjalan dengan lancar tanpa deadlock.

“Kampanye ini dilakukan supaya Kongres tidak deadlock dan bisa menghasilkan ketua umum dan wakil ketua umum. Kami berharap Kongres di Solo ini jangan sampai gagal lagi. Kami siap ikut mensukseskannya,” kata Mayor kepada VIVAnews.com, Rabu 6 Juli 2011. (eh)

Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung
Ibunda Angger Dimas meninggal dunia

Kabar Duka, Ibunda Angger Dimas Meninggal Dunia

Kabar duka itu disampaikan langsung oleh Angger Dimas dalam unggahan di Instagram pribadinya pada Rabu, 17 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024