- Dok. PSSI
VIVA – Timnas Indonesia U-19 sudah hampir tiga bulan tak lagi menjalani pemusatan latihan. Terakhir, mereka berlaga dalam Kualifikasi Piala Asia U-19 di Korea Selatan, Oktober 2017 lalu.
Sepulang dari sana, pelatih Indra Sjafri dipecat oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Dia dianggap gagal mengangkat prestasi Timnas U-19 karena cuma menjadi penghuni posisi ketiga klasemen Grup F.
Usai memecat Indra, PSSI menunjuk Bima Sakti Tukiman sebagai pelatih kepala Timnas U-19. Repotnya, dia juga mengemban tugas sebagai asisten pelatih Timnas U-23, sehingga fokus kerjanya terbelah.
Menanggapi masalah ini, Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, mengakui tidak aktifnya Timnas U-19 dalam tiga bulan belakangan ada faktor peralihan pelatih. Namun, dalam waktu dekat para pemain akan segera dikumpulkan kembali.
"Termasuk ada peralihan pelatih. Nanti kan Februari mereka persiapan, digabung dengan Timnas U-23," ujar Danurwindo, kepada wartawan, Selasa 30 Januari 2018.
Danurwindo memastikan tidak ada masalah berarti dalam persiapan Timnas U-19. Karena, sejak saat ini PSSI tak mau lagi terfokus pada pemusatan latihan jangka panjang.
"PSSI sekarang tidak ingin lagi persiapan jangka panjang, tetapi pemain diharapkan bisa berkompetisi," katanya.
Sedangkan terkait dengan program latihan, diakuinya, Timnas mulai dari U-23 dan U-16 sudah memiliki gambaran besar. "Yang kami inginkan ke depan bahwa tim nasional harus berjenjang dan cara bermainnya sama," tuturnya.
Tidak adanya pemusatan latihan Timnas U-19 sempat menjadi tanda tanya. Karena tidak semua para pemainnya memiliki klub profesional, yang menu latihannya bagus. Bukan tidak mungkin bakal ada pemain yang kondisinya menurun. (ase)
