- Kemenpora
VIVA – Menpora, Imam Nahrawi, telah resmi menutup turnamen Liga Pelajar Gunungkidul (LIPEG) 4 tahun 2018 di Stadion Gelora Handayani Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Minggu 11 Maret 2018, Imam berharap daerah-daerah lain bisa mengikuti kesuksesan LIPEG dalam mengembangkan potensi sepakbola para pemain belia.
LIPEG ini sendiri sudah masuk tahun keempat. Imam mengaku terkesan dengan turnamen yang menggelar 46 pertandingan antar pelajar ini, terlebih digelar secara mandiri tanpa adanya dukungan finansial dari pemerintah pusat.
"Saya bersyukur dan senang bisa hadir secara langsung di liga pelajar terbaik dan terbesar. Lipeg ini akan memberikan inspirasi bagi pemerintah daerah dan masyarakat khususnya pelajar. Karena LIPEG ini sudah eksis selama 4 tahun tanpa dukungan finansial dari pemerintah pusat," ucap Imam.
Lebih lanjut, Imam menyatakan bila pemerintah akan terus mendorong agar sepakbola yang menjadi olahraga terpopuler ini selalu eksis dan bisa berkembang dan pada saatnya sepakbola Indonesia bisa memberikan yang terbaik untuk negeri ini. Maka itu, pemerintah juga terus mendorong dana desa bisa dilokasikan untuk kegiatan olahraga dan infrastruktur olahraga.
"Tiga tahun yang lalu Kemenpora menganggarkan satu lapangan satu desa. Dan sekarang dana desa bisa dialokasikan untuk infrastruktur dan kegiatan olahraga," paparnya.
Ketua Panitia LIPEG 2018, Heri Santoso mengatakan, Liga Pelajar Gunungkidul kali ini diikuti oleh 20 SMA/SMK se Kabupaten Gunungkidul dan dibagi menjadi 5 Grup dan tiap Grup akan diambil 5 Juara Grup dan 3 Runner up untuk masuk 8 besar.
Sementara itu, SMAN 2 Playen sendiri keluar sebagai juaranya. Mereka sukses menumbangkan SMA Negeri 1 Tanjung Sari di babak final lewat drama adu penalti usai bermain imbang 2-2 di waktu normal.