Dilema PSSI Cari Pelatih Timnas U-19

Para pemain timnas Indonesia U-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Tentu masih diingat bagaimana sosok Indra Sjafri membangun sebuah tim solid yang di dalamnya berisi bintang-bintang muda seperti Evan Dimas, Paulo Sitanggang, Dimas Drajad, dan Hansamu Yama Pranata.

Mantan Kapten Timnas Indonesia U-19, Nurhidayat Gabung Klub Filipina

Atmosfer kekeluargaan berbalut disiplin tinggi berhasil diterapkan Indra dalam skuatnya. Alhasil, trofi juara Piala AFF U-19 2013 berhasil diraih Indra bersama pasukannya. Sayang, setelah gelar tersebut Tim Garuda Nusantara kerap gagal jadi yang terbaik di level usia tersebut.

Sekarang, Timnas U-19 yang dianggap sebagai pondasi dan masa depan Timnas senior, sedang tak memiliki pelatih. Bima Sakti yang sebelumnya didapuk menjadi juru taktik Egy Maulana Vikry cs kembali ditarik ke posisi aslinya sebagai asisten pelatih Timnas U-23 jelang Asian Games 2018.

Respons PSSI Usai Dokter Gadungan Timnas Indonesia dan Klub Liga 1 Ditangkap

Hingga saat ini, PSSI masih belum menemukan sosok yang pas buat mengisi kekosongan. Sebab, PSSI ingin apa yang bisa dilakukan Indra dulu, membangun tim dengan kekeluargaan dan disiplin, bisa kembali dilakukan oleh pelatih terpilih nanti.

"Yang kita inginkan adalah bagaimana kebersamaan itu. Tidak ada egoisme di dalamnya. Kayaknya kok di zamannya Indra Sjafri, dengan sistem paternalistik yang dilakukan oleh dia, itu tampak," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Gusti Randa, kepada wartawan

Timnas Indonesia U-19 Panggil 34 Pemain Jalani TC Persiapan AFF U-19, Berikut Daftar Lengkapnya!

'Tapi mungkin, semua tergantung kepada coach Indra. Nah, kebutuhan U-19 itu atau bukan. Tapi kalau kita catat kok sepertinya itu," ujarnya.

Menurut Gusti, kendala lainnya adalah banyaknya pemain Timnas U-19 yang sudah bermain bersama klub-klub Liga 1. Hal ini dinilai membuat sulit untuk membangun kekeluargaan dalam Timnas U-19 nanti. Jadi, PSSI memang masih menggodok kriteria untuk calon pelatih Timnas U-19.

"Kedua, pemain U-19 suka enggak suka sudah ada yang dikontrak (klub). Ini juga persoalan. Tadinya kita ingin sebuah keluarga, yang kapan pun coach bisa melakukan TC," ucap Gusti melanjutkan.

"Tapi dengan sudah ada yang di kontrak seperti itu, jadi lebih sulit. Kalau kita larang, harus membongkar sebuah regulasi. Nah ini kan poin juga. Sehingga harus ada beberapa kriteria yang kita putuskan pada rapat Exco," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya