- VIVA/Zulfikar Husein
VIVA – Minimnya jumlah pemain penyerang murni dalam skuat timnas U-23 saat ini, menjadi kondisi yang harus dihadapi armada Garuda Muda menuju Asian Games 2018. Situasi tersebut membuat pelatih Luis Milla dituntut putar otak lebih keras menyikapi kendala krusial ini.
Dengan terbatasnya sosok striker murni, hal ini diyakini akan menjadikan timnas U-23 tak punya banyak pilihan dalam menentukan algojo penggedor gawang lawan.
Dari stok pemain yang ada, praktis hanya figur naturalisasi Alberto "Beto" Goncalves yang punya karakter sebagai seorang penyerang murni, setelah Ezra Wallian memilih mundur dari panggilan timnas U-23 untuk Asian Games.
Menanggapi hal tersebut, mantan striker skuat PSSI Primavera, Indriyanto Nugroho menuturkan pandangannya.
Menurut eks bomber PSIS Semarang itu, situasi tersebut menutut Luis Milla harus lebih kreatif meramu komposisi tim dan tak ada celah untuk mengeluh, sebab mereka yang ada saat ini merupakan stok terbaik di level U-23 plus tambahan 3 pemain senior.
"Ya seperti inilah kondisinya, pemain depan kita jarang mendapat tempat utama di klub ya sehingga sekarang timnas susah punya striker murni yang berkualitas. Semuanya sekarang tergantung Milla, dia harus cari formula terbaik dengan komposisi pemain yang ada saat ini," ungkap Indriyanto Nugroho kepada VIVA, Rabu 8 Agustus 2018
"Jika Milla pelatih sepakbola modern, tentunya dia punya pola yang bisa cocok diterapkan dengan kondisi ini. Sepakbola modern memang tak menuntut banyak striker, namun figur penyerang single fighter yang mematikan," tambah Indriyanto.
Indonesia tergabung di Grup A pada babak penyisihan Asian Games dan akan memulai laga perdana pada Minggu 12 Agustus 2018 melawan Taiwan di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat.
