- Rahmad Noto
VIVA – Hasil cemerlang berhasil diraih dua Timnas Indonesia di ajang yang berbeda. Timnas U-16 dan Timnas U-23 sama-sama meraih kemenangan yang membuat rakyat Indonesia bangga.
Dimulai dengan Timnas U-16. Tim besutan Fakhri Husaini menjuarai Piala AFF U-16 dengan menaklukkan Thailand 4-3 (1-1) lewat adu penalti di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu 11 Agustus 2018.
Gelar ini tentunya spesial, mengingat ini merupakan gelar perdana Indonesia di ajang Piala AFF U-16. Prestasi terbaik sebelumnya adalah menjadi runner up pada 2013.
Kemenangan ini disambut baik oleh Fakhri Husaini. Dia mengatakan gelar juara AFF merupakan hasil perjuangan seluruh pemain dan dukungan suporter untuk memberikan kado indah bagi HUT Kemerdekaan Indonesia.
"Terimakasih untuk masyarakat Indonesia yang datang ke Stadion maupun yang meyaksikan di rumah. Dukungan kalian sungguh luar biasa. Penuhnya stadion tadi, membuat semangat pemain meningkat. Gelar juara ini adalah kado buat HUT Kemerdekaan Indonesia, " kata Fakhri usai pertandingan di Stadion Gelora Sidoarjo, Sabtu 11 Agustus 2018.
Diakui Fakhri, sejak awal tidak ada keraguan jika laga harus berakhir dengan adu penalti. Sebab, selain sudah berlatih, para pemain cukup punya rasa percaya diri meski tekanan untuk menang dari suporter cukup besar.
"Tekanan dalam adu penalti cukup besar. Tapi saya optimis mereka mampu memenangi pertandingan. Mereka punya mental juara dan akhirnya bisa mempersembahkan gelar untuk kita semua, " ujarnya.
Catatan Sempurna Timnas U-16
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 dengan catatan luar biasa. Garuda Asia meraih 100 persen kemenangan, termasuk adu penalti, sejak babak penyisihan grup.
Perjalanan tim asuhan Fakhri Husaini memang terbilang cukup baik sejak awal. Tercatat, selama fase grup mereka berhasil meraih 5 kemenangan dengan torehan 21 gol dan lolos sebagai juara grup.
Skor kemenangan Timnas U-16 terjadi saat melawan Filipina, Bagus Kahfi cs menang dengan skor 8-0. Pada semifinal, Indonesia berhasil memenangkan laga sarat gengsi dengan Malaysia.
Hingga akhirnya, juara dengan mengalahkan Thailand. Ini jadi gelar juara perdana Indonesia di ajang Piala AFF U-16, setelah pencapaian terbaik sebelumnya adalah runner-up pada 2013.
Catatan apik juga ditorehkan bomber Timnas U-16, Amiruddin Bagus Kahfi. Dia keluar sebagai top scorer dengan 12 gol, terpaut 4 gol dari pesaing terdekat asal Vietnam, Dinh Thanh Trung.
Meski kalah, pelatih Thailand, Thongchai Rungreangleas, tak ragu memberikan pujian. Dia mengatakan suporter Indonesia sangat luar biasa dalam memberikan dukungan. Namun, Thailand juga merasa nyaman meski dalam kepungan suara bising 25 ribu penonton yang mamadari stadion.
"Suporter sangat bagus, sangat bersahabat. Tidak ada hal-hal yang menganggu di lapangan meski pertandingan berjalan ketat. Pertandingan final ini juga memberikan pelajaran buat pemain muda mengatasi tekanan suporter begitu banyak, " ujar Thongchai usai pertandingan.
Ucapan selamat juga hadir dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Jokowi menyebutkan, gelar juara tersebut merupakan kado terindah bagi bangsa Indonesia yang akan memperingati Hari Kemerdekaan ke 73 tahun.
"Selamat kepada para pemain dan pelatih. Gelar juara ini menjadi kado terindah bagi Indonesia menjelang peringatan Hari Kemerdekaan," tulis Presiden Jokowi di Instagramnya, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Timnas U-23 Tak Kalah Cemerlang
Seakan tak mau kalah dari juniornya, Timnas U-23 juga menunjukkan penampilan impresif. Garuda Muda menghajar Taiwan 4-0 di laga perdana penyisihan Grup A Asian Games 2018, Minggu 12 Agustus 2018.
Stefano Lilipaly menjadi bintang kemenangan Timnas U-23 dengan dua gol dan satu assist. Dia mencetak dua gol di menit 67 dan 76. Dua gol lainnya disumbangkan Alberto 'Beto' Goncalves (71') dan Muhammad Hargianto (90'+3).
Kemenangan ini disambut baik pelatih Timnas U-23, Luis Milla Aspas. Secara khusus, dia melontarkan pujian pada Lilipaly.
"Stefano memang menjadi aktor utama pada pertandingan hari ini. Tetapi, pemain lain juga sudah menunjukkan kemampuan terbaiknya," kata Milla, dalam konferensi pers usai pertandingan.
Juru taktik asal Spanyol itu menganggap tiga pemain senior yang ada dalam tim saat ini, Stefano, Beto, dan Andritany Ardhiyasa, sudah memberi kontribusi maksimal. Bukan cuma soal penampilan di atas lapangan, tetapi juga sikap profesionalisme yang ditunjukkan.
Sementara itu, pelatih Taiwan, Pen Wushung menilai anak asuhannya memang kalah kualitas dari Timnas U-23. Kolektivitas tim tuan rumah membuat anak asuhnya kerepotan dalam memberi perlawanan.
"Kami sudah bermain dengan sangat keras. Tapi, Indonesia benar-benar tim yang kuat dan lebih baik dari kami," ujar Pen, dalam konferensi pers usai pertandingan.
Kemenangan ini menempatkan Indonesia di posisi 2 Grup A dengan tiga poin dari satu laga. Posisi puncak ditempati Palestina dengan empat poin dari dua pertandingan.
