- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Timnas Indonesia U-23 dipaksa menyerah dalam pertandingan Grup A Asian Games 2018 melawan Palestina. Bermain di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu 15 Agustus 2018, Garuda Muda kalah dengan skor 1-2.
Setelah itu, Timnas U-23 langsung menggelar latihan di Lapangan B Senayan, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018 pagi. Sebelum memulai, pelatih Luis Milla Aspas mengumpulkan pemain di tepi lapangan.
Sembari duduk, pelatih asal Spanyol itu berbicara kepada para pemain. Dia mengangkat motivasi para pemain yang dikhawatirkan runtuh karena kalah dari Palestina.
"Coach Luis tadi menyampaikan kepada para pemain, lupakan pertandingan yang kemarin. Besok hari yang paling indah buat kita, hari kemerdekaan, kita undang para penonton untuk melihat permainan yang lebih baik dan menghibur," kata asisten pelatih Timnas U-23, Bima Sakti, kepada wartawan.
Pada pertandingan berikutnya, Laos akan menjadi lawan Timnas U-23. Sekilas terdengar Milla menekankan pentingnya keberanian para pemain untuk berduel dengan lawan.
Striket Timnas U-23, Alberto Goncalves, mengatakan, perihal duel itu merupakan evaluasi hasil pertandingan melawan Palestina. Namun, ketika menghadapi Laos, dia percaya diri bisa memetik kemenangan.
"Kemarin kita mungkin kurang berani sedikit saja, tapi lawan Laos kita harus lebih berani dan termotivasi," tutur pemain berusia 37 tahun tersebut. (one)
Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games
Jonatan Christie sang juara badminton Indonesia tidak hanya memukau publik dengan kelincahannya di lapangan. Ia pun menginspirasi banyak orang dengan kisah dermawannya.
