Mauritius Jadi Ujian Indonesia Tanpa Luis Milla

Konferensi pers jelang Indonesia vs Mauritius.
Sumber :
  • VIVA/Donny Adhiyasa

VIVA – Timnas Indonesia bakal melakoni laga persahabatan kontra Mauritius. Laga ini bakal berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa 11 September 2018. 

Jawaban PSSI soal Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23 di 8 Besar Piala Asia

Ini menjadi ujian Timnas tanpa kehadiran Luis Milla Aspas. Sampai saat ini, Milla belum memberikan jawaban terkait masa depannya bersama Tim Merah Putih. Di laga kontra Mauritius nanti, Timnas ditukangi pelatih sementara Bima Sakti, yang didampingi Danurwindo dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Hingga kini, Milla masih berada di Spanyol. Dia terlihat masih menikmati masa libur di kampung halamannya, sambil mengikuti aktivitas di sepakbola.

Pesan Menyentuh Ibunda Pratama Arhan Lihat Timnas Indonesia Tembus Perempat Final Piala Asia U-23

Setelah mengunjungi kamp latihan Timnas Spanyol U-21, Milla kali ini tertangkap kamera sedang berada di Estadio La Rosaleda. Minggu 9 September 2018, Milla menyaksikan duel Malaga versus Tenerife dalam lanjutan Divisi Segunda LaLiga.

Milla menyaksikan laga ini, karena anaknya, Luis Milla Manzanares, main untuk Tenerife. Dalam duel ini, sang anak main sebagai starter. 

Kapten Timnas U-23 Rizky Ridho Ternyata Anak Vespa, Tunggangi Primavera

Kembali ke pertandingan Timnas, Mauritius adalah negara dari Afrika Selatan yang sudah tidak asing menghadapi klub di Asia. Tercatat mereka sudah lima kali menjalani laga uji coba di Asia. 

Dalam daftar peringkat FIFA, Mauritius berada di posisi ke-155, lebih baik ketimbang Indonesia yang ada di posisi 164. Namun di Afrika Selatan, mereka bisa dibilang tim lemah. Pada November 2017 lalu mereka takluk dari Togo dengan skor 0-6. 

Kemudian kalah dengan skor serupa menghadapi Botswana di ajang Piala Afrika bagian Selatan, Juni 2018 lalu. Laga terakhir di Asia saat Mauritius menjajal Singapura pada 7 September 2018. Duel tersebut berakhir imbang 1-1.

Waspada Permain Cepat Mauritius


Timnas jelas tak mau main-main saat bersua Mauritius. Bima dan Danurwindo yang berstatus sebagai pelatih interim, tak mau setengah hati dalam menemani Timnas. Mereka sudah menganalisis karakter bermain Mauritius.

Menurut keduanya, Mauritius merupakan tim yang berbahaya dan lebih mengandalkan kekuatan fisik.

Kami harus waspadai permainan cepat dan bola atas mereka. Postur tubuh mereka lebih tinggi. Jangan biarkan mereka memanfaatkan keuntungan itu," kata Bima dilansir situs resmi PSSI.

Demi meminimalisasi Mauritius memanfaatkan kelebihannya, Bima meminta anak-anak asuhannya untuk tak menahan tempo permainan."Main cepat, agar mereka tak bisa menggunakan kelebihannya," terang Bima.

Jelang duel persiapan Piala AFF tersebut, Timnas mendapat tambahan. Tak lain adalah ditunjuknya bomber legendaris, Kurniawan Dwi Yulianto sebagai asisten pelatih.

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto (kiri)

Dalam keterangannya, Kurniawan menyebut keberadaannya di staf kepelatihan Timnas saat ini sementara, hanya untuk menghadapi laga kontra Mauritius.

"Penunjukan saya gabung di Timnas kali ini sebenarnya belum lama ini tapi mendadak banget juga enggak. Sebelumnya saya sudah menjalani komunikasi dengan coach Bima dan Danurwindo," ungkap Kurniawan kepada di hadapan wartawan.

"Bagi saya, panggilan untuk membesut Timnas itu sebuah panggilan. Selagi saya dibutuhkan, saya siap membantu," tegas mantan pemain yang pernah membela Sampdoria Primavera itu.

Tak hanya Kurniawan yang akan bergabung di staf pelatih Timnas saat ini, penjaga gawang legendaris tim PSSI Primavera, Kurnia Sandy juga ditunjuk sebagai pelatih kiper.

Mauritius Kagumi Indonesia


Jika melihat peringkat FIFA, Mauritius masih berada di atas Indonesia. Namun, mereka tetap mewaspadai kekuatan Tim Merah Putih.

Ungkapan tersebut diutarakan oleh pelatih Mauritius, Francisco Filho dalam sesi konferensi pers di Hotel Grand Zuri, Cikarang, Jawa Barat pada Senin siang 10 September 2018. Didampingi kapten tim, Lindsay Rose, Filho menyebut sejumlah hal yang menonjol dari performa Boaz Solossa cs.

Pelatih Mauritius, Francisco Filho (kiri)

"Saya sangat senang bisa berada di Indonesia. Terima kasih sudah menyambut kami. Sepakbola Indonesia punya kemampuan yang sangat baik dan semoga besok kita bisa menampilkan pertandingan yang baik juga," ungkap Francisco Filho kepada para wartawan.

"Saya lihat Indonesia menampilkan mampu menghadirkan gaya sepakbola menyerang yang amat baik. Selain punya serangan yang bagus dan pertahanan yang baik pula dan di situlah tantangannya. Kita akan coba memperbaiki bagaimana kita menyerang saat melawan Indonesia," tambahnya.

Filho sudah mengamati permainan Indonesia. Setidaknya, ada empat pemain Timnas yang diwaspadai pelatih asal Brasil tersebut.

"Saya lihat mereka bakal dipimpin oleh penyerang yang bagus seperti Boaz Solossa, di sayap ada Febri Hariyadi. Lini tengahnya duet juga sangat energik pada diri Stefano Lilipaly dan Evan Dimas. Evan Dimas jadi nyawa tim dan Boaz seperti bisa ada di mana-mana," ungkap Filho.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya