- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Meski banyak desakan mundur yang dialamatkan kepada Ketua Umum PSSI, Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi, pengurus induk sepakbola tertinggi di Indonesia ini tetap santai menanggapinya. Edy didesak meletakkan jabatannya di PSSI setelah terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, menjelaskan bahwa status Edy Rahmayadi yang merangkap jabatan sebagai Ketua Umum PSSI dan Gubernur Sumatera Utara sama sekali tidak dipermasalahkan oleh FIFA.
Menurut Tisha, induk sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut mempunyai acuan kerja yakni berupa statuta PSSI. Dan, seluruh program kerja yang dibuat PSSI sudah pasti diketahui oleh FIFA.
"PSSI itu pemerintahannya dari statuta PSSI, sewaktu Ketua Umum PSSI cuti kita juga melaporkan ke FIFA. Jadi, kami harap jangan ada yang memperpanjang masalah (rangkap jabatan) ini, kasihan timnas kita. " kata Ratu Tisha, Jakarta, Jumat, 14 September 2018.
"Dalam statuta PSSI, tidak ada hal-hal seperti itu. Nggak ada masalah di situ, kalau ada masalah bukan dari soal persepakbolaan. FIFA pun pasti tahu kalau ada masalah ini, tapi kan bisa diselesaikan melalui jalur bukan sepakbola. Jadi, sudah tidak ada masalah lagi soal ini," ujarnya.
Tisha juga menambahkan, hubungan PSSI dengan FIFA saat ini sedang baik-baik saja. Tidak ada teguran ataupun permasalahan terkait rangkap jabatan yang dilakukan Edy Rahmayadi.
"Hari ini saja, FIFA mempercayai kami untuk menjadi tuan rumah FIFA Football Governence and Finance. Terus, lusa ada FIFA Forward Workshop disini. Dan, mereka datang semua, termasuk di area kesekjenan dan kami juga melakukan komunikasi dengan baik. Kalau kita melakukan suatu kesalahan, ga mungkin kita ditunjuk sebagai tuan rumah," ujarnya menambahkan. (ren)