- instagram.com/edy_rahmayadi
VIVA – Pengurus PSSI saat ini tidak bisa tenang. Sebab, mereka mendapat teror massal usai Komisi Disiplin PSSI mengumumkan hasil sidang pada 1 Oktober 2018.
Sebanyak 28 keputusan dikeluarkan oleh Komdis PSSI. Namun, yang paling mencolok adalah hukuman untuk Persib Bandung.
Tim berjuluk Maung Bandung tersebut dilarang bermarkas di kota asalnya selama sisa Liga 1 2018. Bukan cuma itu, suporter mereka dilarang datang langsung ke stadion hingga separuh musim berikutnya.
Keputusan Komdis PSSI itu langsung mendapat reaksi dari pihak Persib. Mulai dari manajemen, pelatih, hingga suporter sendiri.
Mereka menganggap Komdis PSSI telah kelewat batas. Apalagi, tiga pemain asing mereka, Ezechiel N'Douassel, Jonatan Bauman, dan Bojan Malisic juga dapat sanksi larangan bertanding.
Tak lama setelah itu, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dan Ratu Tisha Destria selaku Sekretaris Jenderal mendapat teror. Instagram pribadi mereka berisi banyak komentar miring.
"Udah ibu masak aja di dapur.. Gak usah lagi ngurusin yang tidak Anda tahu tentang sepakbola," tulis akun nenk_icull di kolom komentar Instagram Tisha.
Sebelumnya, Head of Media Relation and Digital Promotion PSSI, Gatot Widakdo, membeberkan adanya teror kepada sejumlah pengurus PSSI. Mulai dari olok-olok hingga ancaman pembunuhan.
“Pengurus PSSI menerima ribuan teror lewat alat komunikasi pribadi. Dari sekadar olok-olok, hingga ancaman pembunuhan atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin tersebut," kata Gatot. (one)