- VIVA.co.id/ Nur Faishal.
VIVA – Sidang perdata gugatan utang-piutang antara La Nyalla Mattalitti dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai tergugat telah berakhir. Rabu 31 Oktober 2018, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengeluarkan putusan, PSSI wajib membayar utang kepada La Nyalla.
Ketua Majelis Hakim, Indirawati, bersama timnya, menolak eksepsi yang dilayangkan PSSI seluruhnya dan menolak permohonan gugatan provisi penggugat.
Dalam putusannya, gugatan La Nyalla dikabulkan dan menyatakan PSSI wanprestasi. PSSI pun wajib membayar utang sesuai dengan nilai yang tercatat dan biaya perkara juga harus mereka bayar.
Kuasa Hukum La Nyalla, Robby Ferliansyah Asshidiqie, yang didampingi Achmad Haikal Assegaf, menerima putusan majelis. Meski, gugatan provisi tak dikabulkan.
"Gugatan provisi kami memang tidak dikabulkan. Artinya, PSSI tak punya kewajiban langsung bayar, senilai 30 persen dari utangnya begitu sidang ini diputus. Namun, PSSI wajib bayar seluruhnya, setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap," kata Robby, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Rabu 31 Oktober 2018.
Di sisi lain, Haikal menyatakan PSSI punya waktu selama 14 hari untuk menerima keputusan ini atau mengajukan banding. Andai menerima, dilanjutkan Haikal, La Nyalla bisa menagih utangnya ke PSSI dalam kurun waktu 14 hari ke depan.
"Jika diabaikan, kami bisa anggap PSSI melakukan perbuatan melawan hukum (PMH). Itu bisa dipidanakan. Tapi, kami yakin PSSI tak ambil risiko itu," jelas Haikal.
Utang PSSI kepada La Nyalla diketahui mencapai angka Rp13,9 miliar. Jumlah ini muncul saat La Nyalla masih aktif dalam kepengurusan PSSI, baik saat sebagai Wakil Ketua Umum dan Ketua Umum.
Jumlah utang PSSI pun telah dituangkan dalam surat pengakuan utang dan hasil audit yang dilakukan auditor independen. (one)
Lihat perjuangan Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia kemarin. Air mata bangga keluar dari mata mereka di depan puluhan ribu suporter di SUGBK. Cek dalam Matchday Vlog di bawah ini:
