Euforia Piala AFF Jadi Barometer Sepakbola Asia

Konfrensi Pers Jelang Laga Kedua Final Piala AFF 2016
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pentas bergengsi Piala AFF 2018 menghadirkan euforia sepakbola Asia Tenggara yang selalu penuh gairah dan drama tersendiri.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Korea Selatan vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Meski ajang ini hanya lingkup regional Asia Tenggara, namun aksi dan sengitnya pertarungan tim yang berlaga memiliki aura 'panas' yang tak tergantikan.

Lihat saja bagaimana sejarah pertemuan Indonesia kontra Malaysia yang begitu kental aroma gengsi besar.

Ini Pemain Korea Selatan yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Atau seperti apa militansi Myanmar yang kini menjelma sebagai kekuatan baru dataran ASEAN? Tentu ini jadi daya tarik memukau turnamen dua tahunan tersebut.

Hal ini pula yang coba dianalisa jurnalis ESPN Asia, John Duerden yang melihat Piala AFF sebagai salah satu pusaran penting sepakbola modern saat ini.

Lawan Korea Selatan, Shin Tae-yong Berani Pertaruhkan Nasionalisme demi Timnas Indonesia U-23

"Dengan menghadirkan penonton mencapai 90.000 orang lebih ketika Indonesia kontra Malaysia, atau saat seluruh negeri Vietnam berpesta semalam suntuk usai memastikan gelar, ini tentu jadi salah satu fenomena sepakbola regional Asia yang luar biasa," tulis John Duerden dalam artikelnya beberapa waktu lalu.

"Dengan pemain yang tak banyak bermain di luar negeri, tim-tim kontestan pasti bisa menurunkan kekuatan terbaiknya dan jadi kesempatan paling realistis mendapatkan trofi internasional.

Bukan cuma soal pencapaian dan energi yang dimunculkan, turnamen ini pun tak luput dari skandal memalukan sepakbola gajah pada Piala Tiger 1998.

"Sejarah buruk pun hadir saat bek Indonesia Mursyid Effendi memamerkan 'sepakbola gajah' yang sengaja mencetak gol ke gawang sendiri pada 1998. Ini juga pernah jadi sorotan dunia," jelas John Duerden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya