Isu Pengaturan Skor, La Nyalla Sindir BOPI dan Kemenpora

Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto (17-12-18)

VIVA – Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, angkat bicara mengenai kondisi sepakbola Indonesia. Salah satunya menyindir peran Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kemenpora terkait isu match fixing atau pengaturan skor.

Ketua DPD: Amandemen 2002 Kecelakaan Akibat Kebut-kebutan Tanpa Rem

"Saat ramai match fixing ini, di mana BOPI yang bisa menjembatani dengan Pemerintah? Harusnya mudah diberantas jika ada niat dari Pemerintah," ujar La Nyalla dalam diskusi bertema “PSSI Harus Baik” yang digelar di Surabaya, Senin 17 Desember 2018. 

Ditambahkan La Nyalla, PSSI tidak bisa sendirian memberantas mafia pengaturan skor karena melibatkan orang di luar PSSI. Sementara, PSSI hanya bisa menghukum anggota saja. 

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

"Komdis PSSI tidak bisa menghukum orang yang di luar struktur. Pengaturan skor ini dilakukan orang luar yang bekerja sama dengan orang dalam PSSI. Kalau pemerintah serius, mudah. OTT saja bisa, sadap telepon juga bisa dilakukan," lanjutnya. 

Disinggung soal salah satu anggota Komite Eksekutif, Hidayat, yang dihukum Komdis karena terlibat upaya pengaturan skor, La Nyalla mengatakan masih ada orang lain di PSSI yang terlibat. 

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

"Bukan hanya Hidayat, saya tak perlu sebut nama. Pak Joko Driyono pasti lebih tahu, tapi dia ini orangnya gak tega," ucap La Nyalla sambil melirik Joko Driyono yang duduk di sampingnya sebagai narasumber. 

Saat masih menjabat Ketua Umum PSSI, masalah match fixing ini menjadi perhatian utama. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penandatanganan pakta integritas kepada semua klub sebelum kompetisi dimulai. 

"Saat itu hukumannya sangat berat jika ada yang terbukti melakukan pengaturan skor. Dan terjadi di laga PSIS melawan PSS. Kita hukum berat, tapi gak tahu sekarang kok sudah diampuni dan kembali lagi," ujarnya. 

Selain itu, lanjut La Nyalla, PSSI juga sampai meminta wasit bersumpah lebih dulu sebelum memimpin pertandingan. "Dulu, saya sama Pak Joko ini bentuk tim, bahkan wasit disumpah dulu. Kalau ada indikasi wasit bermain dengan orang luar, kita juga tak segan melakukan pergantian wasit," ucapnya. 

Di sela pembahasan prestasi Timnas Indonesia, La Nyalla juga menyindir program 1.000 lapangan berstandar yang digagas Kemenpora sebagai salah satu upaya melahirkan pemain berkualitas. 

"Sayang perwakilan Kemenpora tidak hadir di diskusi ini. Program seribu lapangan itu bagaimana kabarnya. Saya keliling, banyak lapangan sepakbola yang masih tidak berstandar," kritiknya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya