PSSI Punya Departemen Integritas Perangi Pengaturan Skor pada 2017

Ketua Umum PSSI, Joko Driyono
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto

VIVA – Praktik pengaturan skor dalam sepakbola Indonesia kembali menyeruak. Sejumlah orang sudah dijadikan tersangka oleh Kepolisian yang membentuk Satgas Antimafia Bola.

Ada Sosok Mencurigakan saat Pertandingan Persik Vs Bhayangkara FC

Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan, pihaknya sejak 2017 lalu juga sudah bergerak guna mengatasi masalah ini. Mereka membentuk departemen integritas, sesuai dengan arahan FIFA.

"Pembentukan departemen integritas ini sesuai arahan FIFA pada 2017 lalu. Tim ini sesuai dengan rekomendasi anggota Komite Eksekutif PSSI. Kemudian terbentuk tim Adhoc. Tim bertugas merespons match-fixing dan bekerja sama satu tahun,” ujar Joko.

8 Pebulutangkis Indonesia Kena Sanksi Berat BWF, Ada yang Dihukum Seumur Hidup

Dalam melakukan tugasnya, tim tersebut bersinergi pula dengan Kepolisian dan Interpol. Joko menambahkan, perjanjian kerja sama antara PSSI, Kepolisian, dan Interpol sudah terjalin.

Joko yang kini menjabat sebagai Ketum PSSI usai mundurnya Edy Rahmyadi pada Kongres Tahunan PSSI di Nusa Dua, Bali, 20 Januari 2019 juga menyampaikan terkait struktur kepengurusan. Salah satunya adalah Iwan Budianto yang kembali menjadi waki ketua umum.

Terpopuler: Timnas Indonesia Digasak Bahrain 0-10, Vietnam Diguncang Skandal Pengaturan Skor

Pada era Edy, pria yang akrab disapa IB itu diposisikan sebagai kepala staf PSSI. Dan pada Kongres Tahunan 2019, para pemilik suara sepakat mengembalikannya menjadi waketum.

Dalam Kongres Tahunan kali ini juga, muncul permintaan untuk mengganti struktur anggota Komite Eksekutif. Langkah ini bertujuan mengisi posisi yang ditinggalkan Johar Lin Eng.

Johar saat ini menjadi tahanan polisi karena menjadi tersangka dalam kasus pengaturan skor. Sebagai gantinya, muncul nama kandidat pengganti, yakni Umuh Muchtar dan Haruna Sumitro. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya