- VIVA.co.id/Yasir (6-10-17)
VIVA – Mundurnya Edy Rahmayadi dari posisinya sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI, menimbulkan reaksi dari berbagai pihak. Tak cuma itu, sejumlah pihak mendesak agar PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari sosok pengganti Edy.
Edy sebelumnya memutuskan mundur dari jabatannya, dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu 20 Januari 2019. Setelah Edy mundur, Joko Driyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, menggantikan posisinya. Sebab secara statuta, Joko adalah Wakil Ketua Umum yang berusia paling tua dan paling senior.
Salah satu yang menanggapi mundurnya Edy adalah CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Menurutnya, Edy pasti sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum mundur. Menurut pandangannya, Edy akan bisa lebih fokus dengan jabatannya yang lain, sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
"Kalau menurut saya beliau (Edy) pasti sudah memikirkan banyak pertimbangan. Kalau memang itu lebih baik mengapa tidak. Mungkin beliau ingin lebih fokus di jabatannya sebagai Gubernur (Sumut)," kata Munafri saat dihubungi VIVA, Senin 21 Januari 2019.
Terkait banyaknya pihak yang mendesak agar PSSI secepatnya menggelar KLB, Munafri ternyata tak sepakat. Menurutnya, banyaknya desakan menggelar KLB hanya akan membuat gaduh di tahun politik.
Munafri menegaskan, KLB hendaknya digelar setelah Pemilu Legislatif dan Presiden, untuk menjaga situasi agar lebih kondusif.
"Saya rasa kita tidak perlu membuat kegaduhan soal ini (mundurnya Edy dari posisi Ketum PSSI). Tahun ini tahun politik dan itu sudah diagendakan sejak jauh-jauh hari. Jadi menurut saya, biarkan ini jalan dulu baru kita ambil langkah selanjutnya soal KLB," ucapnya. (ren)
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
