- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nama Erick Thohir belakangan ramai diperbincangkan oleh publik sepakbola nasional. Banyak yang menilainya layak untuk memimpin PSSI. Apalagi, setelah Edy Rahmayadi mundur dari posisi Ketum PSSI.
Penilaian publik didasari atas pengalaman Erick dalam sepakbola. Pengusaha 48 tahun tersebut memang kaya pengalaman soal manajemen sepakbola di luar negeri.
Jabatan sebagai Presiden di salah satu klub besar Italia, Inter Milan, pun sudah pernah didudukinya. Ia juga menjadi pemegang saham di salah satu klub Liga 1.
Hanya saja, Erick hingga kini masih datar menanggapi dorongan publik. Erick mengaku tak mau terlalu ambisius untuk menjadi Ketua Umum PSSI.
"Tugas saya di Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin hingga April 2019. Jadi, saya fokus dulu," kata Erick saat mengunjungi redaksi VIVA, Kamis 24 Januari 2019.
"Pada intinya, saya tak mau terlalu ambisius. Biarkan berjalan, karena PSSI sudah punya Ketua Umum, Pak Joko Driyono. Ada waktu hingga 2020 nanti untuk memperbaiki organisasinya," lanjutnya.
Erick kembali menegaskan, andai ada tawaran dan kesempatan untuk berkecimpung di sepakbola nasional, jabatan Ketum PSSI belum akan diambilnya. Namun, Erick mau mengambil dari sisi lainnya.
"Kalau diberikan kepercayaan untuk menjalankan kompetisi, seperti yang sudah saya bilang, ayo. Tapi, soal jadi Ketum, saya tak mau ambisius. Biarkan dulu berjalan organisasinya. Kongres Luar Biasa kan belum ada," ujar Erick. (one)