Indra Sjafri Beberkan Masalah Timnas U-22 Usai Ditahan Bhayangkara FC

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri
Sumber :
  • Twitter/@PSSI

VIVA – Sempat unggul dua gol lebih dulu, Timnas Indonesia U-22 harus rela bermain imbang 2-2 dalam laga uji coba perdana di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Rabu 6 Februari 2019. Lantas, bagaimana pandangan pelatih anyar Tim Garuda Muda, Indra Sjafri, setelah meraih hasil imbang di laga perdananya?

Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong

Dalam laga ini, Timnas U-22 berhasil mencetak dua gol lebih dulu lewat sepakan voli Andi Setyo Nugroho di menit 58, dan penalti Gian Zola di menit 61. Sayang, keunggulan itu gagal dipertahankan. Sebab, The Guardians berhasil mencetak dua gol penyeimbang masing-masing lewat aksi Ilham Udin Armayn menit 73, dan Mahir Radja menit 81.

Menurut Indra, pertandingan ini jadi pelajaran penting baginya dan tim usai pemusatan latihan yang sudah berlangsung satu bulan terakhir. Eks pelatih Bali United dan Timnas U-19 ini merasa cukup puas melihat sepak terjang para pemainnya di lapangan, yang dinilainya cukup mampu menjalankan instruksinya.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

"Yang pertama, pertandingan ini jadi pelajaran buat kami. Yang kedua, dari tim pertama dan tim kedua sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Dua-duanya punya plus-minus. Intinya, ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Baik itu individual tactical, group tactical, dan team tactical," kata Indra kepada wartawan usai pertandingan.

"Tetapi secara keseluruhan, di model permainan yang kami inginkan mereka sudah memperlihatkan dengan baik. Mereka tahu kapan harus defense, kapan harus menyerang dan transisi. Tetapi memang masih perlu perbaikan ke depannya," ucapnya.

Alasan Haru Jay Idzes Rela Lepas Kesempatan Bermain dengan Timnas Belanda Demi Garuda

Tak cuma kelebihan, Indra juga melihat kekurangan timnya. Terutama tim kedua yang diturunkan di babak kedua, pelatih berusia 56 tahun ini memandang masih banyak kekurangan. Yang paling disoroti Indra adalah sistem serangan balik (counter attack) dan masalah keraguan pemain-pemainnya untuk membangun serangan (build up) mulai dari penjaga gawang.

Meski demikian, Indra masih tetap yakin timnya akan semakin sempurna jelang laga uji coba kedua. Para pemain Timnas U-22 dijadwalkan bakal kembali berlaga dalam pertandingan uji coba kontra Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu 10 Februari 2019.

"Tim 1 build up lebih rapih dan main dengan posisi yang lebih progresif. Tim kedua memang kami instruksikan untuk bermain counter attack. Tapi, transisinya masih lambat. Jadi, pada saat mereka bertahan dalam (deep defending) mereka menunggu dan mereka counter. Saat mereka counter seharusnya mereka build up, dan ini yang tidak ada. Kalau kita bermain deep defending, kita harus keluar menyerang dengan cara counter attack konvensional dan harus cepat," ujar Indra melanjutkan.

"Lalu kiper sebenarnya sudah mulai build up. Tapi dia mengembalikan bola ke kiper. Ini konyol menurut saya. Kenapa? Karena kalau bola dikembalikan ke kiper, kiper kehilangan satu senjatanya yaitu tangan dan itu mempersulit. Jadi kalau bola sudah dimainkan, semuanya harus melihat ke depan. Inilah yang menjadi kekurangan tim kedua. Nanti kami akan coba lagi tim ini tanggal 10 (Februari 2019, melawan Arema). Saya yakin tim ini akan lebih baik. Kami dari tim pelatih sudah melihat apa yang harus kami perbaiki," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya