Mantan Ketum La Nyalla Dukung PSSI Jalan Tanpa KLB

La Nyalla Mattalitti mengunjungi pabrik rokok Gandum di Malang.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Mantan Ketua Umum, La Nyalla Mattalitti, angkat bicara soal kisruh yang menghantam PSSI. La Nyalla menyatakan sudah seharusnya kepengurusan sekarang dipertahankan hingga akhir masa bakti di 2020 mendatang.

Ketua DPD: Amandemen 2002 Kecelakaan Akibat Kebut-kebutan Tanpa Rem

Posisi Joko Driyono di Plt Ketua Umum goyang akibat kasus hukum yang menjeratnya. Kemudian, Iwan Budianto ditunjuk sebagai pengganti Jokdri.

Meski Joko sudah digantikan Iwan, gelombang suara untuk digelarnya Kongres Luar Biasa demi memilih Ketua Umum baru tak kunjung reda. Masih banyak yang meminta agar KLB digelar atas berbagai alasan.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Namun, La Nyalla punya pendapat lain. Menurutnya, kepengurusan sekarang lebih baik diakhiri masa baktinya hingga 2020 mendatang.

Pun, menurut La Nyalla, menggelar KLB tak semudah membalikkan telapak tangan. FIFA harus berfatwa terlebih dulu, merestui adanya KLB. Jika tidak, maka KLB tak bisa diselenggarakan.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

"Kalau FIFA sudah merestui, ditentukan tanggalnya, KLB bukan menentukan orang, tapi soal waktu. Komite Pemilihan, baru tiga bulan setelahnya digelar. Terus sampai ada keputusan dari FIFA. Disuruh KLB atau tidak, kalau lanjut terus tidak apa-apa kok," kata La Nyalla.

"Pengurus sekarang masih ada, jadi tak perlu (diganti). Di statuta, yang dicari tertua. Nanti, jika Jokdri sudah tersangka, ada Iwan Budianto. Iwan mundur, masih ada beberapa Komite Eksekutif (Exco). Tapi, kalau semua Exco sudah kurang dari 2/3, artinya tak layak mengurus PSSI," lanjutnya.

La Nyalla juga berpesan, andai KLB digelar, calon Ketua Umum PSSI harus rela dan ikhlas dalam mengurus sepakbola nasional. Pun, harus berkonsentrasi penuh, tak menjadikannya sebagai jabatan sampingan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya