Apa Sih Masalah Utama Naturalisasi Ezra Walian, Berikut Jawabannya

Pemain tim nasional U-23 Indonesia Ezra Walian saat mengikuti sesi latihan di lapangan Vietnam Footbal Federation (WFF), My Dinh, Hanoi, Vietnam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA – Kegagalan Ezra Walian membela Timnas Indonesia U-23 menjadi salah satu pelajaran penting dalam proses naturalisasi. Perlu ada pemahaman yang mendalam terkait proses pengesahan pemain naturalisasi agar bisa dipakai dalam sebuah pertandingan atau kompetisi internasional.

Barito Putera Punya Pertahanan Solid, Pemain Persib Bandung Ini Tak Gentar

Ezra tak bisa dipakai jasanya oleh Timnas U-23 karena AFC mengidentifikasinya sebagai pemain yang belum sah. PSSI diminta berkomunikasi dengan FIFA terkait status Ezra.

Kemudian, FIFA mengirimkan surat dan berfatwa Ezra tak bisa main di kualifikasi Piala Asia U-23. Sebab, Ezra diidentifikasi sudah pernah bermain di kualifikasi Piala Eropa bersama Belanda U-17.

Berharap Timnas Indonesia Curi Poin dari Jepang

Sesuai statuta FIFA Pasal 5 Ayat 2 terkait status pemain, Ezra tak bisa berlaga lantaran sudah bermain bersama negara lain di pertandingan resmi.

Kasus yang sama sebenarnya sudah dialami oleh Charyl Chappuis, pemain naturalisasi Thailand. Namun, pada akhirnya Charyl bisa membela Thailand di berbagai level karena sudah menyelesaikan urusan administrasi.

Ezra Walian Senang Persib Bandung Main Lagi Pasca Libur Panjang

"Lantaran persyaratan FIFA terkait proses naturalisasi, yang bersangkutan harus tinggal dua tahun di negara yang dimaksud. Apalagi, Ezra pernah main bersama Belanda U-17. Makanya, proses tersebut tak bisa dilegitimasi," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, Selasa 26 Maret 2019.

Dalam kasus ini, PSSI akan berkomunikasi lebih lanjut dengan pihak terkait dalam menyelesaikan kasus Ezra.

Pun, Tisha berharap ada saling periksa di antara semua pihak terkait untuk memastikan status pemain yang akan dinaturalisasi.

"Seluruh pihak harus sama-sama terbuka. Saling cek satu sama lain. Tidak saling menyalahkan. Mungkin ketika itu, belum ada data yang diterima (membela Belanda U-17). PSSI, ke depan, ingin membuat regulasi tentang perantara (agen)," jelas Tisha.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya