- VIVA / Zulfikar Husein
VIVA – Setelah sukses menjalankan tugasnya menangani Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini menerima tantangan yang diberikan PSSI untuk naik kelas ke U-19.
Di Timnas U-19, tugas pertamanya adalah menyeleksi 43 pemain yang telah disodorkan PSSI untuk berlaga di Piala AFF U-19 di Vietnam pada 5-18 Agustus 2019 dan Kualifikasi Piala Asia U-19 pada September-Oktober mendatang.
Tahap seleksi berlangsung pada 23 hingga 28 April 2019. Kamis, 25 April 2019 ini, Fakhri memberikan sesi internal game kepada pemainnya. Sepanjang pengalamannya tiga hari ini, Fakhri mengungkapkan perbedaan ketika melatih Timnas U-19 dengan U-16.
"Mereka (Timnas U-19) tentu lebih dewasa, tidak perlu perlu diajari seperti anak-anak Timnas U-16. Tapi saya juga belum bisa memberikan mereka kebebasan yang tanpa kontrol. Saya memperlakukan mereka tentu layaknya seperti memperlakukan anak-anak usia 18 tahun," kata Fakhri.
Fakhri mempunyai syarat untuk para pemainnya jika Ingin lolos seleksi. Ada beberapa standar yang sudah ia rancang untuk menentukan pemain. Kemampuan individual bukan syarat pertama yang ia ditetapkan, melainkan hebat, kuat, tangguh dan memiliki kondisi fisik yang bagus.
"Semua pemain punya kesempatan yang sama untuk bisa lolos. Yang terpilih nantinya sudah pasti punya keempat aspek itu," ujar mantan pemain Timnas era 1986 hingga 1997 itu.
Ketika melatih Timnas U-16, Fakhri sukses menyumbangkan trofi Piala AFF U-16. Setelah itu, pelatih asal Aceh tersebut mampu membawa Sutan Zico Cs ke perempatfinal Piala AFC U-16 2018.
Meski tak berhasil lolos ke semifinal Piala U-16 Asia 2018 yang menjadi syarat lolos Piala Dunia U-17 2019, performa anak asuh Fakhri Husaini mendapatkan pujian dari khalayak ramai. Di perempatfinal, Timnas U-16 besutan Fakhri menyerah dari Australia 2-3.
