Yeyen Tumena Kritik Shin Tae-yong karena Negatif ke Indra Sjafri

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Sumber :
  • pssi.org

VIVA – Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena melontarkan kritik kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Karena juru taktik asal Korea Selatan itu bersikap negatif kepada Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.

Jawaban PSSI soal Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23 di 8 Besar Piala Asia

Dalam wawancara dengan media massa Korea Selatan, Tae-yong blak-blakan atas keheranannya Indra diangkat sebagai Dirtek PSSI. Padahal semasa menjadi asistennya, Indra melakukan tindakan indisipliner.

(Baca juga: Indra Sjafri Hanya 'Butiran Debu' Dibandingkan Shin Tae-yong)

Pesan Menyentuh Ibunda Pratama Arhan Lihat Timnas Indonesia Tembus Perempat Final Piala Asia U-23

Belum lagi ada ucapan Tae-yong yang menyinggung asisten pelatihnya yang berasal dari Indonesia. Tersirat ada keengganan darinya didampingi pelatih lokal.

"Apakah sebagai karyawan yang bekerja untuk PSSI, Shin Tae-yong boleh mengomentari keputusan PSSI menunjuk pelatih lokal untuk mendampinginya?" kata Yeyen.

Kapten Timnas U-23 Rizky Ridho Ternyata Anak Vespa, Tunggangi Primavera

"Atau keputusan PSSI menunjuk seseorang sebagai Direktur Teknik PSSI? Kita bicara aspek pengelolaan dan hak PSSI ya, bukan siapa personal yang ditunjuk," imbuhnya.

Yeyen mengatakan, secara hubungan profesional, Tae-yong adalah karyawan PSSI. Seharusnya, terkait program dan masalah internal jangan dibicarakan kepada media massa.

(Baca juga: Usai Indra Sjafri, Giliran Asosiasi Pelatih Kritik Shin Tae-yong)

"Menurut saya, STY silahkan bekerja sesuai kontraknya dengan PSSI. Sebagai pelatih Timnas, tentu dia harus berkoordinasi dengan Dirtek terkait program kerjanya," tutur Yeyen.

"Di mana-mana juga begitu. Entah itu programnya disetujui atau tidak lain cerita, silakan dibahas di internal, jangan lewat media massa," lanjutnya.

Lebih lanjut Yeyen menyebut asisten pelatih asal Indonesia memang sudah sepatutnya ada. Karena tujuan dari mengontrak pelatih asing adalah mentrasfer ilmu.

"Jangan sampai begitu selesai kontrak sang pelatih asing, tidak ada jejaknya untuk kita pakai membangun sepakbola nasional. Banyak negara menyekolahkan pelatih lokal potensial ke negara-negara top sepakbola guna kaderisasi pelatih yang tujuannya jangka panjang," ujar Yeyen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya