- Istimewa
VIVA Bola – Pemegang lisensi prosedur keamanan FIFA dN AFC Security Officer, Nugroho Setiawan masuk dalam Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Berikut profil Nugroho Setiawan yang dapat Viva berikan dengan merangkum dari berbagai sumber.
Nugroho Setiawan merupakan orang Indonesia yang memegang lisensi FIFA Security Officer. Sebelumnya, Nugroho Setiawan juga pernah menjadi Kepala Departemen Infrastruktur, Keamanan, dan Keselamatan PSSI.
Menpora RI Zainudin Amali selaku Wakil Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kerusuhan Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, Nugroho juga mencatat sejarah di Asian Games 2018, Piala AFC U-16 dan U-19, serta masuk tim inti penawaran dan persiapan Piala Dunia U-20.
Dilansir dari laman resmi PSSI, debutnya di dunia keamanan bola terjadi kala ia dipercaya menjadi petugas keamanan tim Pelita Jaya pada 2008. Saat itu, Pelita Jaya menjadi satu-satunya klub di Liga Indonesia yang resmi memiliki petugas keamanan.
Setelah satu tahun bekerja di Pelita Jaya, Nugroho menjadi konsultan operator Liga Indonesia. Khususnya, ia biasanya dilibatkan dalam pertandingan seremonial dan pertandingan yang berstatus berisiko tinggi seperti laga Persib vs Persija atau Arema vs Persebaya.
Di samping dunia bola, Nugroho saat ini merupakan konsultan ahli di bidang manajemen pengamanan di beberapa perusahaan BUMN dan perusahaan-perusahaan penyedia jasa keamanan. Selain itu ia juga menjadi pengajar sertifikasi untuk manajer keamanan.
Sebelumnya, Nugroho tak pernah berpikir akan fokus menekuni karir di dunia pengelolaan sepak bola. Jebolan Sastra Rusia Universitas Indonesia ini sebenarnya lebih suka dengan bidang seni gambar, dan punya cita-cita jadi seniman.
Nugroho Setiawan, WNI Berlisensi FIFA
- Istimewa
Namun, ia tidak menyesali langkah yang diambilnya. Hobinya itu erat dan berguna dalam pekerjaan saat ini. Salah satunya dalam hal membuat grand design perencanaan keamanan
"Saya nilai pekerjaan saya saat ini adalah dari seni. Tak ada yang impulsif, semua harus didasarkan pada rencana titik pandang internal kita, pintu masuk penonton, keramaian penonton, hingga penjagaan pihak kepolisian. Itu seninya," kata Nugroho pada 2018 silam dikutip dari laman PSSI.
