Ini Alasan Klub Jatim Wacanakan KLB PSSI

Djohar Arifin Husin
Sumber :
  • Marco Tampubolon/VIVAnews

VIVAnews - Wacana menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) telah disuarakan oleh klub-klub anggota PSSI yang berada di Jawa Timur lewat pertemuan di Hotel Elmi, Surabaya, 11 Desember lalu. Lantas, apa saja yang sebenarnya menjadi keresahan klub-klub ini sampai harus menghembuskan wacana KLB PSSI?

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

"Pertemuan di Hotel Elmi kemarin bukan pertemuan tanpa arah. Mayoritas klub-klub di Jatim resah dengan perkembangan di PSSI Pusat," kata Rosyid, juru bicara pertemuan Elmi saat dihubungi VIVAnews, belum lama ini.

"Kami tidak perduli pertemuan ini disebut konspirasi atau apa, yang penting PSSI harus menjelaskan kepada anggotanya mengenai banyaknya keputusan yang telah melanggar statuta," sambungnya.

Rosyid menambahkan, hal yang mendasar dari kegelisahan klub-klub di Jatim adalah keputusan PSSI soal peserta kompetisi. Sebagian besar peserta rapat menurutnya kecewa dengan sikap PSSI memberikan tiket gratis untuk tampil di level tertinggi.

Protes lainnya adalah terkait dengan jumlah peserta kompetisi level tertinggi yang diubah menjadi 24 tim. "Jumlah partisipan yang membengkak tidak sesuai hasil kongres Bali,” beber Rosyid.

Pertemuan di Hotel Elmi ternyata telah sampai ke telingan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin. Mantan staf ahli Menpora itu lantas menuding pertemuan ini sebagai sebuah konspirasi mantan pengurus lama. Djohar juga membantah kalau selama ini kebijakannya telah berbenturan dengan statuta PSSI dan FIFA. 

Gerakan KLB itu menguat setelah Djohar menandatangani surat nomor 1830/SPENG/134/X-11 tanggal 3 Oktober tentang jumlah peserta kompetisi yang digagas PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Dari surat itu, ada penambahan enam tim di level tertinggi dari 18 jumlah klub hasil Kongres Bali II.

Edy Muslim dari Persinga Nganjuk (Divisi II) tidak habis pikir dengan langkah PSSI saat ini. "Kami sudah bekerja keras dan berdarah-darah ikut kompetisi, lha kok enak ada tim baru tanpa ikut kompetisi sebelumnya langsung bergabung," katanya.

"Disebut konspirasi, memang benar. Kalau tidak tidak ada pertemuan menyamakan visi, sepakbola Indonesia akan semakin hancur,” tegasnya.

Edy bahkan mengaku akan mengawal sendiri mandat dari Persinga untuk menyuarakan kebenaran di Rapat Akbar nanti. Nada yang sama juga disuarkan oleh perwakilan PSM Madiun. Klub dari Divisi III menilai kebijakan PSSI telah melanggar statuta.

"Kalau memang ingin mengangkat klub, ya harus lewat kongres. Jangan serta merta dan itu pun semua anggota PSSI harus dipanggil," kata Sulistiono.

"Apa sih susahnya menggelar KLB lagi. Saya justru kasihan pada pak Djohar yang memberi keleluasaan orang-orang yang tidak paham bola sehingga bingung menjalankan programnya,” tegasnya.

Selain mewacanakan digelarnya KLB, pertemuan di Surabaya juga menyuarakan pelaksanaan rapat akbar di Jakarta 17-19 Desember 2011. Rapat ini rencananya akan diikuti oleh anggota-anggota PSSI.

Laporan:Adi Yoga/Surabaya

TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan
Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016