- Adi Yoga/VIVAnews
VIVAnews - Keputusan pelatih Persebaya Surabaya, Subangkit, mengubah strategi menjadi salah satu kunci sukses tim Bajul Ijo menekuk Persih Tembilahan 2-0 pada lanjutan Divisi Utama di Stadion Gelora 10 November, Sabtu 7 Januari 2012.
Subangkit melakukan keberanian dengan mengubah skema permainan 4-4-2 menjadi 4-3-3 saat menjamu Persih. Meski sempat mengalami kesulitan di babak pertama, namun perubahan tersebut membuahkan hasil di babak kedua.
Persebaya sukses memecah kebuntuan pada menit ke-49 setelah striker Anoure Obiora berhasil mencetak gol lewat titik putih. Penalti diberikan wasit Juwari setelah Supaham ditekel Marlen dari belakang. Gol kedua Persebaya tercipta menit ke-87 setelah kiper Agus Salim melakukan blunder saat mengantisipasi sepak pojok M Hamzah.
"Saya memang instruksikan menekan dengan memaksimalkan umpan terobosan dari sayap. Selain itu, penampilan Obiora yang off day di laga sebelumnya tidak terulang. Situasi itu yang membuat dua sayap bisa membantu ketajaman lini depan," ujar Subangkit usai laga.
Pada laga ini, Subangkit tidak menurunkan pemain muda seperti Bayu Nugroho. "Bukannya saya tidak percaya dengan pemain muda. Tapi kompetisi ini ketat, saya harus bisa menemukan rotasi yang tepat," cetus Subangkit.
Sementara itu manajer Persih, RM Sudinoto, mengaku kecewa dengan keputusan wasit Juwari yang memberi Persebaya hadiah tendangan penalti. Sudinoto menilai penalti tersebut merusak irama permainan Persih.
"Kami akan usulkan PT Liga Indonesia untuk meningkatkan ketelitian wasit. Wajar kami kecewa karena pemain sudah maksimal. Soal penalti, silakan Anda nilai sendiri," terang Sudinoto.
Selanjutnya, Persebaya akan bertandang ke kandang PSGL Gayo Leuwes, 16 Januari 2012, dan PSIM Yogyakarta, 30 Januari 2012. Setelah itu Persebaya akan menjamu Persitara Jakarta Utara pada 5 Februari 2012. (umi)
Laporan: Adi Yoga/Surabaya
Bonek 'Sulap' Stadion di Jakarta Bak Markas Sendiri
Mereka berorasi dan bernyanyi yel-yel Persebaya.
