KPSI Tetap Gelar KLB

La Nyala Mattaliti
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAbola – Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) tetap pada pendiriannya akan menggelar Kongres Luar Biasa. Agenda ini akan digulirkan KPSI pada 20 Maret 2012.

PSSI Gelar Kongres Tahunan di Akhir Februari 2021

Sebelum menggelar KLB, KPSI akan melakukan kongres tahunan pada 4 dan 5 Februari 2012 di Jakarta dengan agenda membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding. Sedangkan, Kongres Luar Biasa akan berlangsung 20 Maret 2012. Tanggal itu sesuai dengan surat perintah FIFA tanggal 13 Januari kepada PSSI.

Ketua KPSI, Toni Apriliani, menegaskan pihaknya akan tetap menggelar KLB. Pasalnya, Toni mengklaim PSSI akan mengabaikan hak suara 18 klub Indonesia Super League (ISL) dalam Kongres. Sebab, klub-klub tersebut tidak bermain di bawah payung kompetisi resmi PSSI.

Nasib Apes Exco Petahana PSSI di Kongres Pemilihan

Padahal, Toni menilai, sesuai surat perintah 13 Januari, FIFA masih mengakui Kongres Bali pada Januari 2011. Pada saat itu ke-18 klub ISL merupakan pemilik hak suara pada Kongres.

Karenanya, KPSI akan menggelar Kongres Luar Biasa untuk menghindari kisruh yang lebih luas dengan jumlah peserta kongres 108 voters. “Kongres luar biasa lanjut terus,” tegas Toni, saat ditemui VIVAbola di sela-sela rapat evaluasi Liga Super, Selasa, 31 Januari 2012.

Sebut Kriteria Idaman Ketum PSSI, Sesmenpora Sindir Edy Rahmayadi

“PSSI dalam hal ini Djohar Arifin cs, sudah bisa dipastikan akan menetapkan kongres dengan peserta yang tidak sesuai dengan versi FIFA dan AFC. Padahal, mereka telah diingatkan menggelar kongres tahunan dan mengakui Kongres Bali,” sambung Toni.

Mengenai pembekuan Pengurus Provinsi Jawa Barat yang dilakukan PSSI, Toni mengemukakan bahwa manuver PSSI tersebut sama sekali tidak berdasar. “Pembekuan itu harus ada usulan dari pemilik suara di provinsi oleh pengurus cabang kabupaten, kota dan klub," jelas Toni.

"Jika saya dan Pengprov Jabar melakukan pelanggaran, silakan dibuktikan. Kalau ini hanya dugaan, tidak beralasan. Karena, Komite Etik yang memberhentikan saya tidak diakui oleh AFC dan FIFA,” tuntasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya