Timnas Dipermalukan, Djohar Diminta Mundur

Djohar Arifin
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVAbola - Banyak pihak yang menganggap PSSI harus bertanggung jawab atas kekalahan memalukan yang dialami timnas dari Bahrain, Rabu, 29 Februari 2012. Bahkan sebagian ada yang meminta Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin untuk mundur dari jabatannya. 

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa contohnya. Pria yang akrab disapa Bento itu menilai Djohar harus bertanggung jawab atas kekalahan 0-10 yang dialami tim Merah Putih dar Bahrain. Benny bahkan menyarankan agar Djohar kembali ke 'habitatnya', kampus. 

Menurut Benny, sejak menjabat sebagai ketua umum PSSI, Djohar tidak menunjukkan niatnya untuk memajukan sepak bola nasional. Sebaliknya, mantan staf ahli Menpora itu menurutnya lebih banyak memicu perpecahan di kalangan stake holder sepak bola. 

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

"Jadi dari pada lebih parah lagi Djohar sebaiknya menyerahkan posisinya itu kepada orang yang benar-benar punya kemampuan untuk membentuk tim nasional yang baik dan mampu menyatukan  kalangan pesepakbola di Indonesia," kata Benny saat dihubungi VIVAbola.

Hal senada diungkapkan pejabat KONI Medan, Azam Nasution. Menurutnya sebagai tokoh berpendidikan, Djohar seharusnya pintar memposisikan dirinya sebagai ketua umum PSSI. Menurutnya, Djohar yang juga berasal dari Medan sebaiknya legowo untuk mundur. 

TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan

"Djohar kan seorang pengajar dengan predikat profesor, jadi dia harus sadar dengan posisinya itu bukan ngotot untuk tetap menjadi ketua umum PSSI," kata Azam.

"Seharusnya dia sadar sudah begitu banyak memintanya untuk mundur karena itu lebih baik dan menginjak usianya sekarang lebih memfokuskan diri sebagai pengajar. Itu adalah habitatnya.” 

Kekalahan 0-10 atas Bahrain merupakan momen terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kekalahan terburuk timnas sebelumnya adalah saat dibantai Denmark 0-9 pada sebuah laga persahabatan yang digelar di Copenhagen, 1974 lalu. 

"Bila kekalahan yang paling besar yang diterima Indonesian ini tidak membuatnya sadar tidak punya kemampuan, maka paling tepat adalah dilakukannya Kongres Luar Biasa (KLB),” tambah Azam.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin belum juga menjawab pertanyaan VIVAbola terkait wacana pengunduran diri ini. Sejak kemarin, Djohar tak juga membalas pesan singkat yang dikirimkan kepadanya. Djohar sendiri sampai saat ini masih berada di Bahrain dan diperkirakan baru kembali ke Jakarta 5 Maret 2012. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya