- Adi Yoga/VIVAbola
Ini merupakan uji coba kedua yang digelar kedua tim dalam kurun waktu sepekan terakhir. Pada pertemuan sebelumnya, Garuda Muda, mampu bermain imbang 1-1.
"Jujur saya akui Suriah memang tim bagus. Dalam duel-duel bola mereka tidak pernah kalah," terang aji Santoso usai pertandingan. "Gol yang terjadi karena kesalahan pemain kita sendiri bukan hasil dari kombinasi permainan," sambung Aji.
Aji menyebutkan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan membenahi kekuatan timnya. "Ini yang harus dibenahi sebelum terjun di kualifikasi AFC," katanya.
Menghadapi Suriah sore tadi, Timnas U-23 memang tampil jauh dari harapan. Mengandalkan permainan dari kaki ke kaki, para pemain masih sering kehilangan bola. Barisan pertahanan Timnas U-23 juga terlihat rapuh dan gampang ditembus lawan.
Aji sendiri melakukan banyak pergantian selama pertandingan. Mantan asisten pelatih timnas U-23 di SEA Games 2013 itu tampak ingin mencari komposisi tepat bagi timnya.
Timnas suriah U-23 memang sukses membuktikan sesumbarnya di kesempatan kedua uji coba internasional melawan Timnas Indonesia U-23. Di babak pertama, tim tamu yang sempat tertekan oleh gempuran Timnas U-23 justru berhasil unggul pada menit ke-11 lewat tendangan Yousef Kalsa yang berhasil lolos dari jebakan offside.
Keunggulan postur dimaksimalkan pemain-pemain Suriah di babak kedua. Hasilnya, dua gol lagi dilesakkan The Reds lewat Mohammad Wesham Diab Agha (69 dan 80').
Tapi mengacu pada kekalahan kemarin. Lini belakang tak sepenuhnya harus bertanggung jawab. Sebab lubang lebih besar justru terlihat di lini tengah. Dominasi Evan Dimas sebagai jenderal lapangan, tdak bisa diikuti Adam Alis Setyano.
"Tim ini baru dibentuk 2 bulan. Tapi pemain yang ada saat ini bagus-bagus. Mereka akan disiapkan untuk support tim senior," kata pelatih Suriah, Mohammad Alfakeer.
Lini Tengah Berlubang
Lini belakang tak sepenuhnya harus bertanggung jawab atas kekalahan timnas U-23 sore tadi. Pasalnya, lubang lebih besar justru terlihat di lini tengah. Dominasi Evan Dimas sebagai jenderal lapangan, tdak bisa diikuti Adam Alis Setyano.
Beruntung masih ada Paulo Sitanggang yang bisa menutupi peran itu sebagai tukang angkut air. Selain itu, skema serangan dari sayap yang terlalu mengandalkan Hendra Adi Bayauw juga mudah diredam Suriah. Dalam beberapa upaya, Hendra Bayauw sulit menembus kokohnya pertahanan lawan dari sisi kiri.
Situasi itu berubah ketika dia ditarik dan Aji memasukkan Ilham Udin Armaiyn di menit 55. Irama permainan Indonesia lebih meningkat. Sadar skema berubah, Suriah beralih fokus ke sisi kiri tempat Ilham Udin dimainkan. Sejak itu, praktis permainan kembali seperti babak pertama, berkutat di tengah.
Baca juga:
MU Siapkan Dana Rp1,18 Triliun Dapatkan Cavani
Usai Jadi Pahlawan Tim, Pemain Ini Alami Insiden Berdarah
Isu Kepergian Paul Pogba Dinilai Prematur