Bongkar Praktik Mafia Sepakbola, Identitas BS Siap Dibuka

Pemain Timnas Indonesia U-23, Ahmad Nufiandani
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id
Usai Umumkan Gabung Chelsea, Conte Terancam Penjara
- Muhammad Isnur, Kuasa Hukum BS, salah seorang mafia sepakbola yang melaporkan adanya dugaan kasus pengaturan skor pertandingan, di balik kekalahan tim nasional Indonesia U-23 pada ajang SEA Games ke-28 di Singapura mengatakan bahwa nantinya sosok sebenarnya di balik inisial BS akan dibuka. Itu akan dilakukan jika memang diperlukan untuk membongkar praktik mafia yang sepakbola yang ada.

FIFA Perpanjang Hukuman Para Pengatur Skor di Italia

"Identitas BS akan dibuka jika memang diperlukan, dia warga Indonesia dan dia pemain seperti itu," ujar Isnur yang juga Kepala Bidang Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta saat dihubungi
Kasus Pengaturan Skor di Liga Belanda Mulai Terkuak
VIVA.co.id , Rabu 17 Juni 2015.


Isnur menerangkan bahwa BS adalah pemain dan pelaku yang selama ini terlibat dalam berbagai praktik pengaturan skor dan pertandingan sepakbola. Bahkan, kata Isnur, berdasar pengakuan BS, ada dugaan praktik suap telah terjadi di sepakbola Indonesia sejak 2000 hingga 2010, dan pengaturan skor sejak 2010 hingga 2015.


"Di dalam proses hukum kami bisa menduga, karena itu dengan proses hukum akan membuka kebenarannya. Karena itu kami laporkan ke Mabes Polri, karena kami punya fakta dan saksi," tuturnya.


Selain itu menurut Isnur, BS sudah lama membantu bandar-bandar judi internasional yang beroperasi di Indonesia. Karena sebelumnya ia pernah menjadi pemain dan pelatih sepakbola.


Bahkan, BS diklaim sebagai runner --julukan penyampai pesan dari bandar judi ke perwakilan klub-- pertama yang beroperasi di Indonesia. Jaringannya sudah mencapai ke beberapa negara-negara di Asia, seperti Singapura, Malaysia, dan Tiongkok.


Sejumlah aktivis dari Lembaga Bantuan Hukum, Elsam, dan YCJR melaporkan dan menyerahkan bukti yang ada, terkait dengan adanya dugaan suap pertandingan sepakbola SEA Games 2015 Singapura tersebut. Isnur berharap bahwa kepolisian segera menindaklanjuti laporan kasus itu, dengan memanggil saksi-saksi yang diperlukan.


Isnur juga yakin bahwa pihak kepolisian punya kemampuan dan kapasitas untuk membongkar skandal suap sepakbola ini.


"Kepolisian secara normatif menerima  laporan kami. Sudah ditanya berbagai hal pendukung. Nantinya akan dipanggil saksi-saksi sebagai tindak lanjut dari laporan ini, nanti akan kami bantu. Kepolisian kan punya kemampuan untuk itu," lanjut Isnur.


Sebelumnya, ada dugaan skandal pengaturan skor sepakbola melalui rekaman percakapan telepon, pada pertandingan semifinal SEA Games 2015 yang digelar pada Sabtu, 13 Juni 2015 saat Timnas U-23 kalah 0-5 dari Thailand. Tragisnya, Indonesia juga gagal meraih medali perunggu setelah kembali takluk dari Vietnam dengan skor serupa, 0-5, Senin, 15 Juni 2015. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya