Sumber :
- viva.co.id / Riki Ilham Rafles
VIVA.co.id
- Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Sinyo Aliandoe, tutup usia pada Rabu 18 November 2015 pagi WIB di rumah sakit Mayapada, Cinere, Depok. Pada usia yang ke-77 tahun, legenda Persija Jakarta tersebut harus menyerah pada sakit jantung yang dialaminya.
Theodorus Aliandoe, anak bungsu Sinyo, menuturkan kronologi kepergian sang ayah. Pagi tadi, sebenarnya Sinyo masih bisa melahap sarapan yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Namun, tepat pada pukul 08.30 WIB, pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur, tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.
Theodorus Aliandoe, anak bungsu Sinyo, menuturkan kronologi kepergian sang ayah. Pagi tadi, sebenarnya Sinyo masih bisa melahap sarapan yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Namun, tepat pada pukul 08.30 WIB, pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur, tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.
"Tadi pagi masih bisa sarapan. Kemungkinan jantung bapak melemah. Memang dalam beberapa bulan belakangan kesehatan bapak menurun," kata Theodorus kepada wartawan saat ditemui di rumah duka Saint Carolus, Jakarta Pusat.
Melorotnya kondisi fisik Sinyo dalam beberapa bulan terakhir diakui oleh sang anak memang membuat kemampuan motoriknya menurun. Akibatnya, kemampuan makan dan minum Sinyo juga ikut menurun.
Dokter memperkirakan, akibat kondisi fisik yang menurun itulah maka fungsi jantung pria yang awal karier sepakbolanya meroket bersama Indonesia Muda Jakarta ini menjadi kian melemah.
"Pelan-pelan kondisinya merosot, terutama kemampuan makan dan minum, sehingga makin lama, kondisinya melemah. Dan dokter juga bilang, melemahnya kondisi jantung bapak, karena kondisi fisik yang menurun itu," papar Theodorus. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tadi pagi masih bisa sarapan. Kemungkinan jantung bapak melemah. Memang dalam beberapa bulan belakangan kesehatan bapak menurun," kata Theodorus kepada wartawan saat ditemui di rumah duka Saint Carolus, Jakarta Pusat.