- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Pemerintah telah memastikan tak mengirim perwakilan ke Tim Ad Hoc Reformasi Sepakbola Nasional. Sebagai gantinya, mereka akan membentuk Tim Kecil demi menyelesaikan masalah sepakbola nasional.
Hingga sekarang, Tim Kecil yang dibentuk oleh pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola nasional belum bekerja. Padahal, waktu yang dimiliki Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang ada terhitung mepet.
Indonesia hanya memiliki waktu efektif 1 bulan dan 2 pekan lagi untuk menyelesaikan polemik sepakbola nasional. Andai lewat dari batas waktu tersebut, bisa jadi masalah sepakbola di Indonesia akan dibahas di Kongres FIFA pada 26 Februari 2016 nanti.
Tentunya, situasi ini sangat tak menguntungkan. Sanksi bisa saja berkepanjangan karena keputusan yang diambil di Kongres hanya bisa dicabut lewat proses serupa yang terjadi 1 tahun kemudian.
"Sudah ada komunikasi antar Tim Kecil. Namun, sifatnya non formal. Secara formal, kami baru melakukan pertemuan untuk kali pertama pada awal Januari 2016," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, di kantornya, Senin 28 Desember 2015.
Agenda pertemuan, menurut Gatot, adalah pembahasan tugas dari masing-masing anggota Tim Kecil dalam pemecahan masalah sepakbola nasional. "Standar saja. Kami bekerja, dan tak akan mengganggu perjalanan Tim Ad Hoc," ujar Gatot.
Tim Kecil rencananya akan diisi oleh 5 orang. Selain Gatot, 4 anggota lainnya adalah Rita Subowo (mantan Ketua KOI), Makarim Wibisono (mantan Duta Besar RI), Dede Sulaiman (mantan pemain timnas Indonesia), dan Djoko Susilo (anggota Tim 9). (one)
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
