La Nyalla Menghilang, PSSI Ikut Terancam

Kantor PSSI di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anry Dhanniary

VIVA.co.id - Keberadaan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, saat ini masih misteri. Pria yang kini tersandung kasus dugaan korupsi hibah Rp5 miliar di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu menghilang usai Kejati ingin melakukan penjemputan paksa, Senin 28 Maret 2018.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
 
Dengan menghilangnya La Nyalla, posisi PSSI pun ikut terancam. Sebab, Ketua Umum memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi. Menanggapi soal ini, Komite Ad Hoc, yang bertugas melakukan pembenahan sepakbola nasional buka suara.
Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?
 
"Terkait posisi Ketua Umum di mana, Komite Ad Hoc tidak berkorelasi secara langsung. Jadi tidak bisa memberikan pernyataan ada di mana dan ke mana," tutur anggota Komite Ad Hoc, Tommy Welly, saat ditemui usai rapat di Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan
 
Lebih jauh, pria yang akrab disapa Towel itu berharap proses hukum dapat dijalankan dengan benar. Karena bagaimana pun, situasi pelik yang menjerat La Nyalla membuat Komite Ad Hoc prihatin.
 
"Komite Ad Hoc turut prihatin. Kami berharap proses hukum berjalan. Kami menghormati hukum, dan berharap hukum jadi panglima," jelasnya.
 
Yang jelas saat ini, Komite Ad Hoc akan fokus melakukan dorongan kepada PSSI untuk segera menjalankan organisasi. Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Kemenpora terkait Surat Keputusan Nomor 01307 menjadi landasan mereka.
 
"Komite Ad Hoc sudah mendorong untuk mulai konsolidasi kepada para anggota, visit dengan stake holder olahraga, dan mengadakan kompetisi," kata Towel.
 
"Ad Hoc berharap PSSI sudah melakukan persiapan untuk itu. Kita harus dorong spirit bahwa otoritas tertinggi sepakbola di negara adalah PSSI," harapnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya