Eks Bomber Timnas Latih Klub Alumni Pesantren Gontor

Eks bomber timnas Indonesia, Peri Sandria
Sumber :
  • VIVA.co.id
VIVA.co.id
Tekad Besar Irfan Bachdim Berlaga di Piala AFF 2016
- Lesunya kompetisi di Tanah Air tak sepenuhnya diratapi pelaku sepak bola. Beragam cara dilakukan pemain untuk terus menjaga kebugaran, sembari menunggu bergulirnya kompetisi resmi pasca dicabutnya pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi pada Mei 2016 lalu. Salah satunya adalah mengikuti turnamen-turnamen antar kampung (tarkam).

Tantangan Berat Riedl dalam Menyiapkan Timnas Indonesia

Itu pula yang tengah dilakukan Peri Sandria. Meski tak lagi merumput sebagai pemain profesional, mantan bomber Mastrans Bandung Raya ini mencoba peruntungan di dunia kepelatihan. Peri tercatat pernah menukangi sejumlah tim amatir dan profesional, antara lain PS Siak, Pesipon Pontianak dan terakhir sebagai asisten pelatih Pelita Bandung Raya tahun 2014.
Alasan Alfred Riedl Seleksi Pemain Timnas di Pakansari


Kini, pemilik rekor pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia dengan 34 gol itu kembali mencoba tantangan baru dengan melatih tim amatir, Armeki Indonesia FC, yang akan berlaga di turnamen terbuka peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor. Peri merasa tertantang, karena pemain Armeki FC merupakan santri jebolan Pesantren Gontor.


"Ini misinya adu gengsi sebenarnya. Karena disana, di Gontor, juga punya tim alumni juga. Nanti dibantu dari tim saya, supaya ada persaingan," kata Peri Sandria saat ditemui
VIVA.co.id
di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Agustus 2016.


Melatih tim seperti Armeki FC diakui Peri, juga sekaligus ingin menunjukkan eksistensinya di pesepakbolaan Tanah Air. Sekalipun tim yang dilatihnya amatir, Ia berharap akan muncul bibit muda potensial yang akan menjadi pemain-pemain profesional. "Bagi saya, ini sangat positif. Karena kita bisa ambil pemain bagus dari turnamen seperti ini," ujarnya.


Pria kelahiran 23 September 1969 ini awalnya tak menyangka bisa terlibat dalam 'proyek' tim Armeki Indonesia di turnamen Gontor. Manajer tim, Haji Sofyan, memintanya untuk menyeleksi pemain yang akan dilibatkan dalam turnamen. Peri semakin terkejut, setelah tahu pemain yang akan dia seleksi datang dari seluruh penjuru Tanah Air.


"Bukan hanya dari Jakarta, ada dari Aceh, Batam, Kalimantan, saya juga kaget. Karena dia minta bantu seleksi anak-anak, ya sudah saya bantu. Saya minta maaf, kalau memang pemainnya bisa dipakai, saya pakai, kalau tidak, saya terus terang," kata Peri.


Selain diperkuat santri, Armeki FC juga mendatangkan sejumlah pemain profesional yang berlaga di divisi utama Liga Indonesia. Peri mengaku turut mengajak anak didiknya untuk menambah kekuatan Armeki FC yang akan melakoni laga perdananya pada 12 Agustus 2016, melawan Putra Katong FC, klub lokal asal Ponorogo, Jawa Timur.


"Sebagian yang kita bawa ini juga ada yang bermain di liga profesional di divisi utama, mereka ada juga yang mantan divisi utama yang belum dapat tim," ujar peraih sepatu emas saat memperkuat Mastrans Bandung Raya pada Ligina 1994-95 ini.


Sebagai pelatih, Peri memang tak mematok target tinggi di turnamen ini. Tapi, Ia berkomitmen Armeki FC akan allout, menunjukkan kualitas permainannya di Darussalam Gontor Stadium. "Mudah-mudahan bisa sampai final. Tapi target dekatnya bisa kalahkan tim tuan rumah dulu lah, Insya Allah," kata ayah dari Peni Leonita Sandria.


Sebagaimana diketahui, open turnament ini digelar dalam rangka peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor. Turnamen mempertemukan 28 tim dari berbagai klub di Pulau Jawa. Pertandingan dimulai sejak 4 Agustus 2016, dan final akan digelar pada 7 September 2016. Pertandingan digelar di Stadion Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.


Sementara Armeki Indonesia FC merupakan satu-satunya klub yang ada di Pesantren Gontor yang ambil bagian dalam turnamen ini. Haji Sofyan dan Abdul Mughni menjadi suksesor dibalik keikutsertaan Armeki Indonesia FC di ajang Turnamen 90 tahun Gontor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya