PSSI Segera Tebus 'Dosa' Puluhan Tahun

Logo PSSI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan gebrakan. Mereka menggelar kursus lisensi kepelatihan A AFC yang sudah puluhan tak diadakan di Tanah Air. Ini seolah menjadi dosa bagi federasi karena telah membuat perkembangan juru taktik di Indonesia mandek.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Rencananya, pada Agustus 2017 mendatang, PSSI menggelarnya di National Youth Training Center (NYTC), Sawangan, Depok. Targetnya, ada 24 pelatih yang sebelumnya memiliki lisensi B AFC ikut serta di dalamnya.

"Lisensi A rencananya 12 Agustus 2017, tapi ini masih tentatif karena saya masih daftarkan ke AFC. Sementara peserta yang sudah saya masukan namanya masih ada perubahan," ujar staff Departemen Teknik PSSI, Barry Sidik kepada VIVA.co.id, Selasa 11 Juli 2017.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Dari 24 nama yang sudah dipegang Departemen Teknik PSSI, Barry mengaku masih ada enam yang menjadi cadangan. Mayoritas dari mereka adalah peserta kursus kepelatihan lisensi B AFC yang digelar pada Februari 2017 lalu.

Keenam nama yang masuk daftar tunggu sebenarnya memiliki nilai bagus ketika ikut kursus kepelatihan lalu. Namun sayang, mereka terhalang aturan AFC yang mensyaratkan harus lulus lisensi B AFC minimal setahun yang lalu.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

"Persyaratan dari AFC kan, yang mau ambil A, minimal B dia dapat setahun lalu. Tapi ada juga pengecualian jika mereka dapat nilai B bagus," jelas Barry.

Kendala lainnya yang diungkap Barry adalah minimnya pemilik lisensi B AFC di Indonesia. Ditambah lagi, beberapa nama yang tadinya didaftarkan memilih mundur karena berbagai alasan.

Sikap yang sebenarnya patut disayangkan, sebab Indonesia terakhir kali menggelar kursus lisensi A AFC pada 2005 lalu. Bahkan tidak sedikit pelatih yang ingin mencapai level tersebut harus terbang ke luar negeri, seperti yang dilakukan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

Selanjutnya... Pentingnya Lisensi A bagi Klub Liga 1

Pentingnya Lisensi A bagi Klub Liga 1

Lisensi A AFC bagi pelatih di klub Liga 1 saat ini amat penting. Sebab, dalam proses lisensi klub AFC, mereka harus punya asisten pelatih di taraf tersebut untuk bisa tampil di ajang Liga Champions Asia atau Piala AFC musim depan.

Dan terkait kebutuhan itu, Barry belum berani memberikan kepastian apakah akan banyak wakil klub Liga 1 yang ambil bagian pada lisensi A AFC mendatang. Namun yang pasti, dia mengatakan mereka masuk dalam prioritas.

"Itu pasti jadi prioritas utama dibandingkan dengan teman-teman yang sedang tidak ada pekerjaan, atau levelnya masih di SSB," kata dia.

Gebrakan PSSI kali ini tidak terlepas dari keinginan menambah populasi pelatih di Tanah Air. Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum pernah mengutarakan kegelisahannya melihat minimnya jumlah juru taktik saat ini.

Karena itulah, kemudian mereka mengadakan kursus kepelatihan secara masif dimulai dari lisensi C AFC. Mantan pemain dan pelaku sepakbola yang sudah berusia tua jadi prioritas utama.

"Tahun ini kita harus mempercepat peningkatan populasi pelatih. Saat ini baru sampai gelombang keempat kita buka lisensi C," tutur anggota Komite Eksekutif PSSI, Verry Mulyadi kepada VIVA.co.id.

Dan untuk mempermudah jangkauan ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini PSSI coba menggelar kursus instruktur pelatih. Diketahui, dari sekian banyak juru taktik senior, cuma ada seorang Emral Abus yang mengantongi lisensi instruktur.

Padahal, jika banyak yang memiliki lisensi tersebut, menggelar kursus kepelatihan C AFC di daerah akan sangat mudah dilakukan. "Kita nanti jadi bisa buka secara paralel di daerah mana saja, tergantung permintaan," kata Verry.

Verry menambahkan, target PSSI pada 2017 ini adalah menggelar 11 kali kursus kepelatihan C AFC. Dan dengan peningkatan instruktur, dia yakin target menambah populasi pelatih di Indonesia akan cepat terselesaikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya