Pelatih Roma Marah Besar Usai Dikalahkan Shakhtar Donetsk

Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco
Sumber :
  • REUTERS/Phil Noble

VIVA - Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, benar-benar marah dengan performa timnya usai dikalahkan Shakhtar Donetsk. Bahkan, Di Francesco saking kesalnya berujar ingin mengganti separuh timnya pada laga leg 1 babak 16 besar Liga Champions tersebut.

Karier Radja Nainggolan: Dari AS Roma, Inter Milan hingga Degradasi di SPAL dan Bhayangkara FC

Bermain di Metalist Stadium pada Kamis 22 Februari 2018 dini hari WIB, I Lupi kalah dengan skor 1-2.  Padahal, Roma memulai laga dengan cukup baik, unggul lebih dulu di menit 41 lewat Cengiz Under.

Sayangnya, Shakhtar berhasil bangkit pada babak kedua. Tim tuan rumah terus menekan dan akhirnya berhasil membalikkan keadaan melalui gol-gol Facundo Ferreyra dan Fred.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

Di Francesco menilai performa timnya benar-benar menurun pada babak kedua, baik mental dan fisik. Menurutnya, banyak pemain Roma yang melakukan kesalahan tak perlu.

"Kami sangat menurun setelah gol mereka, bukan hanya secara fisik, tapi terutama secara mental. Dalam 50 menit pertama kami bermain untuk melukai Shakhtar, di babak kedua kami bermain untuk mengontrol -- apa yang seharusnya kami kontrol, saya tak tahu," ujar Di Francesco kepada Mediaset Premium.

5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa

"Saya sama sekali tak puas dengan babak kedua. Kami membuat terlalu banyak kesalahan, terutama dengan pemain-pemain itu yang sebenarnya punya pengalaman di level ini. Ini seperti melihat dua tim yang berbeda," lanjutnya.

Pelatih berusia 48 tahun itu menyatakan, ingin sekali mengganti beberapa pemainnya usai Shakhtar cetak gol penyama. Terlebih, tim tuan rumah dinilainya sangat berbahaya ketika melakukan penyerangan ke daerah pertahanan Roma.

"Setelah gol penyama, saya seharusnya mengganti setengah tim. Shakhtar sangat berbahaya ketika menyerang, kami tahu itu. Tapi, yang jadi masalah adalah permainan kami sendiri dengan begitu banyak kesalahan dan operan-operan kami sama sekali tidak bersih," paparnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya