Bonucci: Milan Kalah Karena Terlalu Takut pada Arsenal

Kapten AC Milan, Leonardo Bonucci.
Sumber :
  • REUTERS/Stefano Rellandini

VIVA - AC Milan dipaksa menyerah 0-2 dari Arsenal pada leg 1 babak 16 besar Liga Europa, Jumat 9 Maret 2018 dini hari WIB. Kapten I Rossoneri, Leonardo Bonucci, menilai timnya terlalu ketakutan menghadapi Arsenal.

Leandro Trossard Menyela Ben White dengan Tegas, Akhiri Perdebatan Tentang Bintang Arsenal

Bermain di San Siro, Arsenal berhasil unggul pada menit 15 lewat gol dari Henrikh Mkhitaryan. Kemudian, Aaron Ramsey menggandakan kedudukan di menit 45, sekaligus menjadi gol terakhir Arsenal di laga ini.

Milan selaku tuan rumah sebenarnya cukup unggul dalam penguasaan bola dengan 55 persen. Sayangnya, Milan minim ancaman dan situs UEFA mencatat hanya ada satu tendangan yang mengarah ke gawang Arsenal dari 16 percobaan.

Pengakuan Pochettino Usai Chelsea Dibantai Arsenal

Bonucci mengakui Milan seperti ketakutan melawan Arsenal, khususnya di paruh pertama. Namun, dia yakin masih ada peluang bagi Milan untuk membalikkan keadaan di markas Arsenal pada 16 Maret nanti walaupun minimal harus bisa menang 3-0.

"Sedikit takut dan gelisah di babak pertama. Leg 2 akan sulit untuk membalikkan keadaan, tapi apapun bisa terjadi di sepakbola. Kami tidak bisa lolos dengan gagal bertahan dan menyerang sebagai sebuah tim. Kami tidak bisa mendapatkan bentuk yang benar dan Arsenal bermain cepat untuk merobohkan kami," kata Bonucci dilansir Football-Italia.

5 Fakta Menarik Arsenal Usai Pesta Gol ke Gawang Chelsea di Premier League

"Jika kami pergi ke London dengan semangat yang ditunjukkan di babak kedua, maka kami bisa mendapatkan hasilnya. Saya pikir hari ini kami tidak memiliki keberanian untuk bertanggung jawab, baik dari segi penguasaan bola hingga menutup aliran bolanya," paparnya.

Eks pemain Juventus ini juga menyadari dia dan pemain Milan lainnya terlalu banyak melakukan kesalahan juga. Menurutnya, di laga seperti ini para pemain harus bisa tampil berani menghadapi lawannya.

"Saya juga membuat terlalu banyak kesalahan sederhana, karena kami terlalu gelisah. Kami lebih berani di babak kedua dan laga seperti ini butuh keberanian. Kami kebobolan dua gol yang harusnya bisa dihindari," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya