Final Liga Europa, Adu Gengsi 2 Tim Penuh Ambisi

Atletico Madrid saat menghadapi Real Betis.
Sumber :
  • REUTERS/Juan Medina

VIVA – Laga panas akan tersaji pada partai final Liga Europa, Kamis 17 Mei 2018 dini hari WIB. Olympique de Marseille bakal berjibaku menghadapi Atletico Madrid. 

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Tentu keduanya tim ini ingin menjadi yang terbaik demi berlaga di kompetisi Liga Champions musim depan. Kedua kubu pun bertekad saling mengincar kemenangan.

Pelatih Atletico, Diego Simeone tak mau memandang sebelah mata final Liga Europa musim ini. Simeone bakal mempersiapkan skuat terbaiknya demi menyabet trofi ajang kasta kedua antar klub-klub di benua biru tersebut untuk yang ketiga kalinya.

5 Fakta Menarik Atalanta Usai Pulangkan Liverpool di Liga Europa

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone

Tahun ini, memang semua target Los Colchoneros gagal mereka raih. Gelar LaLiga yang menjadi target utama jatuh ke tangan Barcelona, sedangkan di Liga Champions, mereka secara mengejutkan tidak mampu lolos dari fase grup setelah kalah bersaing dengan Chelsea dan AS Roma.

5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa

Juru taktik 48 tahun tersebut mengaku masih mempertimbangkan secara matang dalam menurunkan komposisi pemain jelang bertempur menghadapi Marseille. Sebab, tiga hari setelah laga final, Atletico juga harus menjalani pekan terakhir LaLiga melawan Eibar.

"Kami menyiapkan 16 pemain untuk pertandingan tersebut. Sejauh ini para pemain masih berlatih seperti biasa dan tidak ada kendala seperti cedera atau gangguan lain. Saya masih harus memikirkannya," kata Simeone, seperti dikutip Marca.

"Kami akan menurunkan tim yang paling kompetitif untuk menutup musim. Ada beberapa pemain yang sepertinya harus dipertimbangkan main. Tapi, saya belum bisa memastikan karena semua bisa berubah dalam tiga menit," lanjutnya.

Selanjutnya...

Final Pengobat Luka

Benar saja, gelar juara menjadi harga mati bagi Atletico. Sebab, tak ada satupun torehan yang bisa diharapkan mereka selain gelar ini di musim 2017-2018. 

Keyakinan disampaikan gelandang Atletico, Jorge Resurreccion Merodio alias Koke. Dia sangat ambisius memenangkan laga tersebut, meski final Liga Europa tak seheboh Liga Champions.

“Kami ingin gelar ini, karena kami telah berjuang banyak. Sampai ke final, kami ingin melakukan itu untuk memberikan sesuatu kepada fans dan merayakannya,” kata Koke seperti dilansir Football Espana, Selasa 15 Mei 2018.

“Kami harus memenangkan yang satu ini, karena fans sangat sedih kehilangan dua gelar lainnya. Kami belum memenangkan apapun," ungkapnya.

Selain tekad Koke, laga ini juga bukan sekadar final biasa bagi penggawa Atletico, Fernando Torres. Bagi striker 34 tahun itu, final akan menjadi laga yang sangat berkesan sebelum meninggalkan Atletico pada akhir musim ini.

Striker Atletico Madrid, Fernando Torres.

"Kami memiliki pertandingan yang sangat penting. Saya tidak punya banyak waktu untuk memikirkan hal lain," kata Torres.

Bakal berakhirnya karier Torres bersama Atletico, membuatnya ingin mempersembahkan yang terbaik. Karena ini akan menjadi laga yang paling bekesan dalam hidupnya, terlebih jika bisa memberikan trofi.

“Kami telah mencapai final. Saya bisa melupakan sedikit kesedihan soal karier yang bakal berakhir di klub," ungkapnya.

"Sepakbola telah memberi saya kesempatan untuk kembali ke Atletico. Berjuang untuk meraih gelar sebagai pemain, dan memenangkan trofi Liga Eropa tanpa diragukan lagi akan menjadi sesuatu yang istimewa," terangnya.

Selanjutnya...

Marseille Berambisi Penuh

Sebagai tim Ligue 1, Marseille patut diperhitungkan. Sebab, hingga pekan ke 37 liga, tim tersebut berhasil menduduki posisi keempat klasemen sementara.

Berbicara statistik, lima laga terakhir mereka terbilang buruk. Marseille meraih dua kali kemenangan, dua kali seri dan sekali kalah.

Tapi, di kancah Ligue 1. Marseille berhasil menorehkan 21 kemenangan, 11 kali seri dan menelan lima kali kekalahan. Total 74 poin telah dikumpulkan. Skuat asuhan Rudi Garcia hanya berselisih satu poin dari Olympique Lyon dengan catatan 75 poin yang berada diurutan ketiga.

Atletico hanya meraih tiga kali kemenangan, sekali seri dan satu kali menelan kekalahan. Jika skuat asuhan Diego Simeone itu menang, tentu akan menjadi kemenangan pengobat luka dan menghidupkan asa kembali musim depan.

Selebrasi Olympique Marseille

Pada pentas LaLiga, Atletico tak jauh beda dengan Marseille soal kemenangan. Dari 37 laga, Atletico menang 23 kali, sembilan kali seri dan lima kali menelan kekalahan. 

Sejauh ini berada di posisi kedua klasemen sementara dengan torehan 78 poin. Berselisih 12 poin dengan Barcelona yang berada diurutan teratas dengan catatan 90 poin.

Bahkan, Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, mendukung Marseille bisa memenangkan laga final nanti. Menurut Zidane, Marseille maupun Atletico telah berjuang keras sampai final dan pantas membawa pulang piala, tapi dia mendukung Marseille yang lebih pantas.

"Mereka menjalani perjalanan luar biasa. Memenangkan final perlu kejelian pada detail-detail kecil. Dua klub yang akan bertanding head to head, tetapi Marseille lebih berarti jika menang," kata Zidane seperti dilansir ESPN.

Zidane mengaku tak memberikan nasihat untuk Marseille bagaimana menghadapi Atletico, tapi dia yakin klub Prancis itu punya peluang. "Saya percaya pada kesempatan Marseille," ujarnya.

Jalan Terjal Atletico 

Lolosnya Atletico hingga ke fase final, memang menyisakan cerita tersendiri. Sebab, begitu banyak cobaan yang harus dilalui tim ini ketika menghadapi Arsenal pada laga semifinal kontra Arsenal.

Leg pertama 27 April 2018 di Emirates Stadium, Atletico harus bermain 10 pemain. Meski demikian, anak asuh Simeone mampu menciptakan sebiji gol dan mengakhiri laga dengan skor 1-1.

Ujian bukan hanya sampai di situ, Simeone harus menyaksikan dari bangku penonton karena dia mendapatkan kartu merah.

Pemain Atletico Madrid merayakan gol ke gawang Arsenal.

Ya, Simeone bereaksi terlalu berlebihan ketika bek kanan Atletico, Sime Vrsaljko, mendapatkan kartu merah, saat pertandingan baru berjalan 9 menit. Akhirnya dia dihukum untuk leg kedua. 

Tak ingin terpengaruh dengan situasi tersebut, Atletico membuktikan kualitas mereka pada leg kedua, Jumat 4 Mei 2018. Meski hanya menang 1-0 lewat gol Diego Costa, itu sudah cukup membawa mereka lolos ke final karena menang agregat 2-1.

Ekspresi kebahagiaan kala menaklukkan Arsenal tak bisa terelakkan lagi. Itu terpancar dari wajah Simeone.

"Sejarah telah dibuat dalam laga ini. Ini merupakan pertandingan dan kemenangan yang besar," kata Simeone dilansir dari Sportskeeda.

"Saya sangat merasakan atmosfer di sini. Penggemar selalu bersama kami, mereka tahu jika kami membutuhkan. Ini adalah salah satu yang kami tulis di halaman pertama dalam sejarah Stadion Wanda Metropolitan," tambah pelatih asal Argentina itu 

"Kami senang berada di final. Kami ingin kembali ke final sejak terakhir kami berada di final," jelas Simeone.  

Atletico diketahui telah dua kali menjadi juara di Liga Europa (2009/2010 dan 2011/2012). Akankah sejarah kembali diukir Ateltico pada final nanti? Menarik untuk dinantikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya