Misi Jerman Kejar Bintang Lima

Timnas Jerman merayakan kemenangan.
Sumber :
  • REUTERS/Grigory Dukor

VIVA – Timnas Jerman mengusung misi sulit di Piala Dunia 2018 di Rusia. Berstatus juara bertahan, Jerman memburu rekor yang pernah ditorehkan Brasil dan Italia.

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

Sebelumnya, hanya Brasil dan Italia yang juara beruntun Piala Dunia. Brasil melakukan di tahun 1958 dan 1962. Sementara Italia di tahun 1934 dan 1938. 

Namun, pelatih timnas Jerman, Joachim Loew menilai timnya tidak akan mudah mempertahankan gelar juara dunia di Piala Dunia 2018 mendatang.

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

Menurutnya, menjadi juara dunia pada Piala Dunia 2014 prestasi yang susah payah mereka raih. Namun mempertahankan gelar juara di Piala Dunia 2018 misi yang lebih sulit.

Tim yang terakhir kali bisa mempertahankan gelar juara dunia adalah Brasil pada Piala Dunia 1962. Sejak momen tersebut, belum ada tim yang bisa mengulanginya.

Legenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

Kiper Jerman, Manuel Neuer, mengangkat trofi Piala Dunia

"Menjadi juara beruntun untuk kedua kalinya sangat sulit. Dan Piala Dunia tahun depan akan sangat sulit buat kami," kata Loew dilansir Tuscon.

"Tentu saja kami salah satu favorit, bersama Brasil, Argentina dan Prancis. Tapi semua tim sama-sama ingin juara," lanjutnya.

Tidak hanya itu. Yang membuat ini misi berat karena Jerman disinyalir bakal menjadi target semua lawan di Piala Dunia 2018. Apa alasannya?

Selain berstatus Juara Dunia, Jerman juga berstatus jawara Piala Konfederasi 2017. Bukan hanya itu, Jerman juga kini menempati rangking 1 FIFA. 

"Kami menjuarai Piala Dunia dan Piala Konfederasi. Target kami selalu berada di posisi atas, meski itu sulit," kata Loew, akhir 2017 lalu.

Pelatih Jerman, Joachim Loew (merah)

"Kami berhasil juara dan kini semua ingin mengalahkan kami. Dulu di 2014, fokusnya adalah Brasil (sebagai tuan tumah dan kandidat terkuat). Saat ini kami yang menjadi fokus para lawan," katanya.

Pelatih 58 tahun itu juga turut mewaspadai sejumlah tim yang berkembang lebih baik sejak Piala Dunia 2014. "Sejumlah tim berkembang pesat," jelas Loew.

"Piala Dunia 2018 nanti akan menjadi ajang yang sulit dimenangkan. Tapi, kami akan bekerja keras untuk meraihnya," jelas Loew.

Jerman akan memulai perjuangan mempertahankan gelar juara dengan melawan Meksiko di laga perdana Grup F pada 17 Juni 2018.

Selain Meksiko, Jerman akan bersaing dengan Swedia dan Korea Selatan di grup F untuk memperebutkan dua tiket melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Spesialis Turnamen dan Kedalaman Tim

Para pemain timnas Jerman saat peluncuran jersey anyar.

Jerman memang menjadi salah satu favorit juara di Piala Dunia. Selain berstatus juara bertahan, Jerman juga salah satu pengkoleksi trofi Piala Dunia terbanyak.

Jerman tercatat pengkoleksi 4 trofi Piala Dunia (1954, 1974, 1990, 2014). Jerman menyamai Italia yang sama-sama sudah mengkoleksi 4 trofi Piala Dunia.

Der Panzer dan Italia hanya kalah dari Brasil yang mengantongi jumlah trofi terbanyak. Yaitu 5 trofi (1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002).

Selain torehan 5 trofi, ada alasan lain yang membuat Jerman diunggulkan. Jerman selalu diunggulkan di setiap even Piala Dunia karena konsistensinya.

Tak heran jika Jerman dijuluki Spesialis Turnamen. Sebab Jerman selalu mampu melangkah jauh di ajang bergengsi sekelas Piala Dunia.

Trofi Piala Dunia jadi rebutan pemain Jerman

Dalam 30 tahun terakhir, mereka selalus lolos fase grup. Dan raihan terburuk Jerman di 7 edisi terakhir Piala Dunia adalah babak perempatfinal. 

Tidak hanya mengandalkan faktor sejarah, Jerman juga diunggulkan karena memiliki kedalaman tim yang bagus. Ini dikatakan legenda sepakbola Jerman, Oliver Kahn. 

Dia menilai timnas Jerman pantas menjadi unggulan pada Piala Dunia 2018 karena memiliki pemain bagus yang melimpah dan merata di berbagai lini.

"Anda harus melihat bagaimana Jerman bisa menjuarai Piala Konfederasi dengan banyak pemain yang tak dipertimbangkan sebagai starter," kata Kahn di Soccerway.

"Itu menunjukkan betapa kuatnya tim ini, juga di sisi pemain mudanya. Betapa banyaknya pemain muda berkualitas tinggi yang dimiliki oleh Jerman saat ini," sambungnya.

Jerman menjuarai Piala Konfederasi 2017

Kahn melihat akan ada persaingan ketat antarpemain berebut tempat di skuat Loew. Namun, itu menjadi hal positif dan tetap membuat Jerman berpeluang besar juara lagi.

Kedalaman tim di skuat Jerman juga membuat Loew sangat percaya diri bisa menuntaskan misi sulit mempertahankan gelar juara Piala Dunia di tahun ini. 

"Keberhasilan juara di Piala Konfederasi 2017 menandakan bahwa Jerman masih yang terbaik di dunia. Dan itu diraih dengan skuat muda," tegasnya.

"Juara di Piala Konfederasi bukan jaminan Jerman bisa menang mudah di Piala Dunia 2018. Tapi Jerman punya kemampuan untuk mempertahankan gelar juara dunia," katanya.

Berikut ini 23 pemain Jerman di Piala Dunia 2018 seperti dilansir laman resmi federasi sepakbola Jerman (DFB):

Kiper
Manuel Neuer (Bayern Munich), Marc-Andre ter Stegen (Barcelona), Kevin Trapp (PSG)

Pemain Belakang
Jerome Boateng (Bayern Munich), Mats Hummels (Bayern Munich), Niklas Sule (Bayern Munich), Antonio Rudiger (Chelsea), Matthias Ginter (Borussia Monchengladbach), Jonas Hector (Koln), Joshua Kimmich (Bayern Munich), Marvin Plattenhardt (Hertha Berlin)

Gelandang
Toni Kroos (Real Madrid), Sami Khedira (Juventus), Ilkay Gundogan (Manchester City), Leon Goretzka (Schalke), Sebastian Rudy (Bayern Munich), Mesut Oezil (Arsenal), Thomas Muller (Bayern Munich), Julian Brandt (Bayer Leverkusen), Julian Draxler (PSG), Marco Reus (Borussia Dortmund)

Depan
Mario Gomez (Stuttgart), Timo Werner (RB Leipzig)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya