Titik Balik Perubahan Piala Dunia Ada di Rusia

Logo ajang Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia
Sumber :
  • REUTERS/Sergei Karpukhin

VIVA – "Dari hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih." Begitu pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Desember 2010, di Zurich, Swiss, usai negaranya ditunjuk sebagai Piala Dunia 2018.

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

Senyum yang lebar terpancar dari wajah Putin. Terlihat begitu senang, Rusia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Memang, ada nilai strategis yang dilihat Putin dari ditunjuknya Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia.

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

"Kami menawarkan keramahan, dengan bebas visa, biaya perjalanan dari kota ke kota gratis. Di samping itu, Anda bisa kenal Rusia dari keunikan, sejarah, dan kekayaan kulturnya. Tidak buruk sama sekali," kata Putin dilansir Independent.

Memperkenalkan kultur, budaya, dan keunikan lainnya, adalah manfaat bagi Rusia, saat jadi tuan rumah Piala Dunia. Ya, promosi lah istilahnya.

Akhir Kisah Raphael Varane dengan Timnas Prancis, Mimpi Jadi Kenyataan

Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow

Piala Dunia juga bisa jadi momen pencitraan bagi Rusia, bahwa negara mereka tak sekeras dan sekejam yang dibayangkan banyak orang.

Tetapi, sebenarnya Piala Dunia edisi ke-21 ini tak hanya penting bagi Rusia. FIFA dan sepakbola juga akan mencapai titik balik di Piala Dunia 2018. Mengapa demikian?

Piala Dunia 2018, menjadi perhelatan besar pertama bagi Presiden FIFA yang baru, Gianni Infantino. Di turnamen inilah, kapasitas Infantino akan diuji.

Infantino pastinya dituntut untuk bersikap lebih transparan dan luwes dalam melaporkan segala macam bentuk keuntungan finansial yang didapat FIFA.

Sikap tersebut, tentu bisa mengubah citra korup yang selama ini melekat di tubuh FIFA selama rezim Sepp Blatter. Jadi, Piala Dunia 2018 adalah hari penghakiman bagi Infantino.

Presiden FIFA, Gianni Infantino

Sementara itu, bagi sepakbola, Piala Dunia 2018 adalah momentum perubahan dalam skala yang besar. Berbagai macam teknologi akan dipakai di Piala Dunia 2018.

Video Assistant Referee (VAR) dan Goal Line Technology adalah teknologi terbaru yang dipakai di Piala Dunia kali ini. Penggunaan VAR di Piala Dunia didasari atas berbagai kontroversi yang terjadi pada beberapa perhelatan sebelumnya.

Berbagai uji coba sudah dilaksanakan. Dimulai dari beberapa kompetisi domestik, VAR mendapatkan reaksi yang beragam, mulai dari penolakan sampai persetujuan.

Mayoritas menolak penggunaan VAR di sepakbola modern. Eks pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, menilai VAR terlalu membingungkan dan mengganggu tempo permainan setiap tim.

Sebab, menurut Zidane, proses pengambilan keputusan lewat VAR begitu panjang dan memakan waktu yang lama.

Konsultan wasit FIFA, Pierluigi Collina, dan Kepala Komite Wasit FIFA, Massimo Busacca menyatakan, penggunaan VAR di Piala Dunia adalah ujian berat bagi mereka.

Andai penerapannya gagal, maka bisa jadi Piala Dunia 2018 adalah yang terakhir dengan VAR.

Ya, inilah yang membuat Piala Dunia 2018 berbeda. Mulai dari motif pencitraan politik sampai adanya proyek revolusi dalam sepakbola modern.

Suka tidak suka, inilah Piala Dunia 2018. Banyak inovasi yang mungkin tak populer akan kita temui. Tetapi, mari kita nikmati pertunjukkan dari Negeri Tirai Besi!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya