Profil Singkat 4 Semifinalis Piala Dunia 2018

Timnas Inggris Vs Timnas Belgia
Sumber :
  • REUTERS/Fabrizio Bensch

VIVA – Empat tim Eropa dipastikan melaju ke semifinal Piala Dunia 2018. Prancis, Belgia, Inggris dan Kroasia. Keempatnya akan melakoni laga hidup-mati untuk memperebutkan dua tiket ke final.

Hasil Drawing UEFA Nations League: Timnas Italia dan Prancis Tergabung di Grup Neraka

Prancis dan Belgia menjadi kandidat kuat menjadi juara di Piala Dunia 2018. Tapi keduanya sudah harus bertemu di  semifinal pada Rabu 11 Juli 2018.

Di laga semifinal lainnya, Kroasia akan menantang Inggris pada Kamis dini hari 12 Juli 2018. Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Luzhniki.

Romelu Lukaku Lebih Garang Ketimbang Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe

Seperti apa kekuatan 4 semifinalis Piala Dunia 2018? Berikut profil mereka:

Prancis: Kejutan Tim Muda 

Hasil Lengkap: Timnas Indonesia Cuma Imbang, Jerman Dibekuk Austria

Para pemain Prancis merayakan kemenangan atas Uruguay.
Le Bleus melanjutkan capaian positif di Piala Dunia 2018 dengan melaju ke semifinal. Paul Pogba Cs lolos berkat kemenangan 2-0 atas Uruguay di perempat final.

Sukses Prancis melaju ke semifinal juga terbilang fantastis. Les Bleus melibas dua raksasa Amerika Selatan. Sebelum menekuk Uruguay, Prancis mendepak Argentina 4-3 di babak 16 besar.

Pelatih Prancis Didier Deschamps menilai faktor materi pemain menjadi salah satu kunci sukses timnya. Skuat Prancis dihuni para pemain muda berkualitas.

Itu dibuktikan saat Prancis melibas Uruguay di perempat final. Prancis bak selalu memiliki tenaga ekstra kala mengimbangi permainan keras Uruguay.

"Kami memiliki tim yang lebih muda, dan mereka sudah bermain sebagai tim sebelumnya," jelas Deschamps.

Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps

Tidak hanya faktor usia, Prancis juga memilki taktik jitu. Saat melawan Uruguay, para pemain Prancis kerap kalah berduel fisik dengan penggawa Uruguay. 

Tapi kemudian, Prancis bermain dengan cerdik. Tempo laga mereka mainkan, ketika sedang memegang bola. Tak melulu menyerbu pertahanan Uruguay dalam intensitas tinggi. 

Para pemain Prancis kerap menahan alur permainan di tengah dan kerap mengganti alur serangan untuk selanjutnya melepas umpan terobos yang tak terduga.

"Prancis, saya rasa tak memiliki pakem yang pasti," kata striker Prancis, Antoine Greizmann seperti dilansir laman resmi FIFA. 

"Kami menganalisa apa yang terjadi dan para pemain tahu cara mengendalikan permainan. Mereka tahu waktunya berhenti dan bergerak untuk menyerang," lanjutnya.

Belgia: Pembuktian Generasi Emas

Selebrasi timnas Belgia usai menyingkirkan Brasil.
Keberhasilan melaju ke semifinal Piala Dunia 2018 menjadi pembuktian Belgia. Sebelumnya, mereka kerap dipandang sebelah mata meski dilabeli Generasi Emas.

Berstatus tim bertabur bintang, Belgia gagal berprestasi di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016. Rekor buruk inilah yang coba diakhiri Belgia di Piala Dunia 2018.

Dengan gaya main pragmatis dan fleksibel, Roberto Martinez mampu mengantarkan generasi emas Belgia melangkah hingga semifinal Piala Dunia.

Hebatnya, tiket ke semifinal mereka raih usai mengalahkan favorit juara Brasil yang dihuni banyak bintang berpengalaman di pentas internasional.

"Menghadapi Brasil adalah soal taktik. Saya kira, perlu adanya kematangan taktik ketika menghadapi tim sekelas Brasil," kata Martinez dilansir situs resmi FIFA.

"Diperlukan pula, kondisi psikis yang bagus. Jadi, kami memilih taktik yang terkesan berani," lanjutnya.

Pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez

Pujian terhadap Martinez dan para pemain Belgia pun dilayangkan mantan pemain Inggris yang kini menjadi pengamat sepak bola BBC, Rio Ferdinand.

"Hasil (laga) ini sangat penting. Padahal mentalitas dan karakter tim ini dipertanyakan sebelum turnamen ini dimulai," papar Rio Ferdinand.

"Generasi emas ini menjawab semua kritik dengan sempurna. Cara mereka menggusur Brasil, cara mereka memulai laga dan merisak tim yang sangat bagus," lanjutnya.

Inggris: Kolektivitas Tim Adalah Kunci 

Para pemain Inggris merayakan gol ke gawang Tunisia
Manajer Inggris, Gareth Southgate, membeberkan rahasia keberhasilan timnya melaju ke semifinal Piala Dunia 2018. Yaitu koletivitas tim.

Pada babak perempatfinal melawan Swedia, Sabtu, 7 Juli 2018, Inggris sukses menang dengan skor 2-0. Dua gol Inggris dicetak Harry Maguire dan Dele Alli.

“Kami senang dapat meraih kesuksesan di lapangan dan melihat seluruh pemain bekerja keras di lapangan,” kata Southgate dikutip dari Sky Sports.

“Kolektivitas kami menjadi kunci. Kami tak memiliki pemain-pemain kelas dunia. Namun, kami memiliki banyak pemain muda berkualitas yang menunjukkan kemampuan mentalnya di kompetisi terbesar di dunia,” ungkapnya.

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, dan Harry Kane

Kematangan Inggris dalam mengeksekusi situasi bola mati menjadi faktor lain dalam kesuksesan di Piala Dunia 2018. Ya, bola mati jadi salah satu bagian paling penting dalam perjalanan Inggris di Piala Dunia kali ini.

Bagaimana tidak, 80 persen gol Inggris justru lahir dari skema bola mati. Tercatat, Inggris sudah mencetak 11 gol di Piala Dunia 2018 dan delapan di antaranya berasal dari skema bola mati.

"Set play adalah aspek penting. Kami sudah berlatih berbagai macam trik selama latihan," ujar bek Inggris, Harry Maguire, dilansir situs resmi FIFA. 

"Jadi, pujian perlu diberikan kepada para pemain dan staf yang mampu mengeksekusinya di atas lapangan," lanjutnya.

Southgate memang sudah memperhitungkan adanya potensi Inggris mencetak banyak gol lewat skema bola mati. Sebab, dia melihat banyak pemain Inggris yang berpotensi jadi penuntas skema bola mati Inggris.


 
Kroasia: Sengat Kuda Hitam

Kroasia melaju ke perempat final Piala Dunia 2018.
Melaju ke semifinal, Kroasia pun menjadi kuda hitam di Piala Dunia 2018. Kroasia melaju ke semifinal usai mendepak tuan rumah, Rusia di perempat final 4-3 (1-1).

Perjuangan berat dilalui Kroasia saat mengalahkan Rusia. mereka baru berhasil memastikan satu tiket ke semifinal lewat drama adu penalti, 

Duel ini menunjukkan mental baja para pemain Kroasia. Luka Modric Cs terus berjuang sepanjang laga. Daya juang ini yang menjadi modal utama Kroasia.

Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic mengatakan, timnya tidak cukup puas hanya karena melaju ke semifinal. Mereka membidik final dan trofi juara.

Dalic menambahkan, timnya masih punya energi lebih. Meski sebelumnya, energi dan emosi mereka terkuras di dua laga terakhir. Kroasia dua kali berlaga 120 menit dan melakukan drama adu penalti.

Pelatih Kroasia, Zlatco Dalic dan Marcelo Brozovic.

Kunci sukses Kroasia tak terlepas dari kehadiran duo gelandang, Luka Modric dan Ivan Rakitic. Keduanya memiliki peran vital di lini tengah Kroasia.

Performa Kroasia sendiri sudah menonjol sejak fase grup. Mereka menyapu bersih tiga laga Grup D yang dihuni Argentina, Nigeria dan Islandia, dengan kemenangan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya