Catatan Sepakbola 2018: Supremasi Real Madrid dan Timnas Prancis

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, usai bawa klubnya juara.
Sumber :

VIVA – Dalam hitungan hari, tahun 2018 akan berakhir. Di tahun ini, sejumlah cerita menarik dalam dunia sepakbola Eropa dan dunia pun tercipta.

5 Pemain Bintang Sepakbola Muslim Eropa yang Rajin Ibadah dan Hafal Al-Quran

Real Madrid kembali menunjukkan dominasinya di kancah Eropa. Los Blancos sukses mempertahankan gelar juara Liga Champions untuk tiga tahun beruntun.

Di sisi lain, 2018 menjadi tahun yang manis buat Timnas Prancis. Sebab mereka berhasil mengulangi sukses 20 tahun silam dengan menjadi juara Piala Dunia 2018.

Profil Mahamadou Diawara, Pemain yang Dicoret dari Timnas Prancis Gegara Dilarang Puasa

Superioritas Real Madrid dan Kepindahan Ronaldo

Real Madrid berhasil menjuarai Liga Champions 2018 usai menaklukkan Liverpool 3-1 di final di NSC Olimpiyskiy, Minggu 27 Mei 2018.

Comeback Mengerikan Toni Kroos di Timnas Jerman

Real Madrid pun memecahkan rekor menjadi juara Liga Champions tiga kali secara beruntun. El Real juga kini mengkoleksi total 13 trofi Liga Champions.

"Saya harus mengucapkan terimakasih dan tidak mudah untuk meraih hal ini," kata pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane usai final, dilansir Marca.

"Kami tahu jika kami memiliki talenta luar biasa. Namun di luar itu, kami perlu bekerja keras," lanjut pelatih asal Prancis tersebut. 

Prestasi Madrid menjadi juara beruntun di tiga musim terakhir, kian mengukuhkan dominasi di kancah Eropa. Sebab mereka kian mengungguli raksasa Eropa lainnya.

Seperti diketahui, dengan torehan 13 trofi, Real Madrid berstatus peraih juara Liga Champions terbanyak. Unggul jauh dari AC Milan yang baru mengkoleksi 7 trofi. 

Cristiano Ronaldo saat masih membela Real Madrid

Tak hanya itu, El Real juga mendominasi skuat terbaik Liga Champions 2018. Dari 18 nama, Real Madrid mengirimkan delapan nama. Termasuk megabintang, Cristiano Ronaldo.

Namun, tak lama berselang usai El Real memastikan gelar juara Liga Champions, kejutan muncul. Sang pelatih, Zinedine Zidane memilih mundur dari kursi pelatih.

Dan kehilangan paling besar tentu saja keputusan Ronaldo yang memilih hengkang. Megabintang asal Portugal tersebut memutuslan bergabung ke Juventus.

Kehilangan dua sosok penting membuat Real Madrid goyang. Julen Lopetegui yang ditunjuk sebagai pelatih, gagal membawa Real Madrid ke performa terbaiknya.

Beruntung Real Madrid bereaksi cepat atas situasi buruk ini dengan memecat Lopetegui dan menggantikannya dengan Santiago Solari pada 29 Oktober 2018.

Pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui bersama para pemain.

Di bawah asuhan Solari, Madrid bangkit dan mulai merangkak naik ke papan atas LaLiga. Raihan yang membuat Solari diganjar kontrak hingga tahun 2021.

Dan meski menjalani start tertatih-tatih, Real Madrid mampu menutup 2018 dengan manis usai menjuarai Piala Dunia Klub 2018, 

Di sisi lain, Ronaldo yang dianggap kariernya sudah habis ternyata kembali menunjukkan tajinya di kerasnya kompetisi kasta tertinggi di Italia, Serie A.

Hingga pekan ke-17, Ronaldo berhasil menjadi berada di papan atas daftar pencetak gol terbanyak Serie A. Ronaldo sudah mencetak total 11 gol.

Ronaldo hanya tertinggal dua gol dari striker Genoa, Krzysztof Piatek yang memuncaki daftar top skorer sementara Serie A dengan torehan 13 gol.

Sosok Ronaldo pun diprediksi akan memiliki peran penting bagi ambisi Juventus yang sangat bernafsu untuk menjuarai Liga Champions musim ini.

Prancis Juara Dunia, Sukses Kroasia Lambungkan Modric

Trofi Piala Dunia

Prancis berhasil menjadi juara Piala Dunia 2018 usai menaklukkan Kroasia di final yang berlangsung di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu 15 Juli 2018.

Prancis mengulang sukses Les Bleus kala juara Piala Dunia 1998. Koleksi dua trofi membuat Prancis kini sejajar dengan Argentina dan Uruguay.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps menyebut momen kekalahan di final Piala Eropa 2016 lalu menjadi pelajaran berharga Les Bleus memenangkan Piala Dunia 2018.

"Luar biasa. Ini tim muda yang berada di puncak dunia. Beberapa dari mereka juara pada usia 19 tahun," ungkap Deschamps usai final dilansir Soccerway.

"Kami memiliki banyak momen sulit selama perjalanan menuju tangga juara. Dan sangat menyakitkan juga kehilangan trofi Piala Eropa dua tahun lalu. Tetapi itu membuat kami belajar," jelasnya.

Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric

Sementara itu, meski Kroasia gagal juara Piala Dunia 2018 usai digilas Prancis di final, sosok sang kapten malah mencuat. Dia adalah sang kapten, Luka Modric.

Tahun 2018 bisa dianggap menjadi puncak kariernya sebagai pemain sepakbola. Usai membawa Real Madrid hatrrick Liga Champions, Modric juga sukses membawa Kroasia ke final Liga Champions.

Modric dianggap memiliki peran krusial atas sukses Kroasia yang sebenarnya hanya negara yang tidak diperhitungkan, tapi melaju ke final Piala Dunia 2018.

Tidak heran jika Modric diganjar banyak penghargaan individu di tahun 2018. Seperti Sepatu Emas Piala Dunia 2018, Pemain Terbaik FIFA hingga Ballon d'Or. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya