Perempatfinal Liga Champions dan Kejutan yang Bisa Terjadi

Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, usai mencetak gol ke gawang Atletico Madrid.
Sumber :
  • twitter.com/ChampionsLeague

VIVA – Delapan klub Eropa telah sampai ke babak perempatfinal Liga Champions. Dan pada Jumat malam 15 Maret 2019 mereka sudah mengetahui mengenai calon lawan yang akan mereka hadapi di fase tersebut.  

Prediksi Liga Champions: Bayern Munich vs Arsenal

Dilansir situs resmi UEFA, ada duel klasik yang akan mempertemukan wakil Belanda, Ajax Amsterdam melawan Juventus.  Keuntungan didapatkan oleh finalis musim lalu, Liverpool yang hanya bertemu wakil Portugal, FC Porto. 

Selanjutnya, ada duel Tottenham Hotspur menghadapi Manchester City. Dan, terakhir ada laga seru yang mempertemukan raksasa Spanyol, Barcelona menghadapi Manchester United. Dengan rampungnya drawing tersebut, bisa diketahui jika kemungkinan besar ada kejutan yang akan terjadi.  

5 Fakta Menarik Jelang Duel Barcelona vs PSG di Liga Champions

Salah satu yang akan terjadi adalah wakil Inggris yang dipastikan bakal melenggang ke semifinal. Seperti yang diketahui, dalam drawing tersebut derby Inggris menghiasi perempatfinal Liga Champions. 

Spurs akan berduel dengan ManCity untuk memperebutkan tiket ke babak selanjutnya. Menilik dari performa kedua tim, kiper Tottenham, Hugo Lloris sadar diri. 

Prediksi Liga Champions: Manchester City vs Real Madrid

Dia menilai jika Spurs kurang diunggulkan. Meski begitu dia optimistis dengan peluang yang ada. 

"Segalanya mungkin jika Anda percaya dan kami dalam mental yang cukup bagus. Kami sudah membuktikan diri saat menghadapi Real Madrid dan Borussia Dortmund musim lalu," kata Lloris seperti dilansir situs resmi UEFA. 

"Musim ini menghadapi laga tandang dengan  Barca dan Inter. Kami siap bersaing dan tinggal berharap dengan keberuntungan yang ada," lanjut dia. 

Hati-hati Juventus

Juventus Hadapi Tim Underdog Ajax

Hasil drawing babak perempatfinal Liga Champions musim ini mungkin saja menguntungkan beberapa klub besar Eropa. Seperti Juventus yang bentrok dengan Ajax Amsterdam yang tidak diunggulkan di ajang tersebut. 

Namun Nyonya Tua tidak boleh jemawa. Status underdog klub asal Belanda ini bisa saja menjadi bomerang untuk Juventus. 

Pembuktian kualitas mereka sudah terlihat dalam fase penyisihan grup. Ya, mental mereka awalnya diuji saat menghadapi raksasa Jerman, Bayern Munich namun mereka mampu mengimbanginya. 

Selanjutnya di babak 16 besar, Real Madrid akhirnya menjadi korban keganasan Ajax. El Real harus bertekuk lutut setelah kalah dengan agregat 3-5. 

Direktur Juventus, Pavel Nedved mengomentari pertemuan dengan Ajax tersebut. Dia mengingatkan skuat Juventus untuk tidak meremehkan Ajax. 

"Saya tidak senang ataupun sedih. Ajax menyingkirkan Real Madrid dan ini bukti Ajax tidak sembarangan," kata Nedved, seperti dilansir situs resmi UEFA. 

"Sayam melihat permainan mereka saat menghadapi Madrid, kami harus berhati-hati. Saya kira ini akan menjadi dua laga hebat," lanjut dia. 

Sebelumnya, Juventus lolos ke babak perempatfinal dengan cara yang dramatis. Setelah takluk 0-2 dari Atletico Madrid di leg pertama, mereka akhirnya mampu membalikkan keadaan dengan kemenangan 3-0 di leg kedua. 

Kembalinya Solskjaer ke Camp Nou 

Mengenang Memori 1999

Laga syarat makna menjadi tajuk pertemuan MU dan Barcelona. Ya, laga ini menjadi momentum sang manajer, Ole Gunnar Solskjaer yang kembali ke Camp Nou. 

Jika Anda ingat, pada final Liga Champions 1999 lalu, Solskjaer mengukir sejarah di kandang Barcelona ini. Dia membela MU saat menghadapi Bayern Munich dan berhasil membuat publik Setan Merah meneriakkan namanya. 

Saat itu, Setan Merah tertinggal 0-1 dari Bayern. Dia kemudian tampil sebagai pemain pengganti, MU sempat menyamakan skor di 10 menit jelang laga berakhir melalui Teddy Sheringham. 

Dan akhirnya Solskjaer menjadi pahlawan dengan gol di menit akhir laga. Skor 2-1 membawa MU memenangkan trofi kuping besar tersebut. 

Sebenarnya ini menjadi impian Solskjaer sebelum drawing dimulai. Dia mengaku sudah memiliki firasat bertemu Blaugrana. 

"Sudah seharusnya Barcelona. Sudah 20 tahun (dari final tahun 1999), dan banyak pesan untuk saatnya kami lolos karena ini sama dengan nomor saya 20. Kami akan ke Camp Nou," kata Solskjaer, seperti dilansir UEFA. 

"Stadion yang indah (Camp Nou), kami pernah bertemu mereka di fase grup musim itu dan ini akan menjadi laga hebat," lanjut dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya